Laporan Reporter Tribunnews.com Willy Widianto TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY- Covid-19 masih menjadi penyebab kematian utama di Australia.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian pada 29 Juli 2024, dan para ahli memperkirakan dampak penyakit ini akan terus terasa hingga tahun-tahun mendatang.
Institut Aktuaris Australia menemukan 5 persen lebih banyak orang meninggal dibandingkan perkiraan pada tahun 2023, sehingga menyebabkan 8.400 kematian tambahan.
Para ahli mengukur jumlah orang yang meninggal sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari Covid-19 dan menemukan bahwa angka kematian berlebih masih tinggi dibandingkan tingkat sebelum pandemi.
Sekitar 4.600 kematian disebabkan langsung oleh Covid-19, penyebab kematian terbesar kesembilan pada tahun 2023.
Sementara itu, kelebihan kematian akibat non-Covid-19 paling banyak terjadi di kalangan warga Australia yang berusia di atas 75 tahun yang pernah mengalami infeksi sebelumnya dan gangguan layanan kesehatan terkait Covid-19 yang meningkatkan risiko terkait penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit mental.
Keterlambatan dalam perawatan rutin atau darurat dan tidak terdiagnosisnya Covid-19 disebut-sebut sebagai kemungkinan penyebab angka kematian yang lebih tinggi dari biasanya.
Namun, menurut para ahli, angka kematian berlebih pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan pada tahun 2022.
“Sangat menggembirakan bahwa gelombang berikutnya Covid-19 sejauh ini menyebabkan lebih sedikit kematian dibandingkan gelombang sebelumnya,” kata juru bicara Actuary Institute Karen Cutter seperti dikutip Straits Times, Senin (29/7/2024).
Namun, kami berpendapat bahwa Covid-19 dapat menyebabkan sejumlah besar kematian di tahun-tahun mendatang, baik itu penyebab kematian langsung atau penyebab penyakit jantung lainnya, tambahnya.
Ia menambahkan, angka kematian pada masa normal baru bisa lebih tinggi dibandingkan jika pandemi tidak terjadi.
Laporan tersebut juga menemukan angka kematian akibat overdosis di Australia berada di bawah rata-rata global, dengan Ekuador, Meksiko, dan Rusia menunjukkan angka kematian tertinggi yang tidak dapat dijelaskan.
Selandia Baru memiliki tingkat kematian terendah dari 40 negara yang datanya tersedia.