Sosok Pemilik Sritex, Raksasa Tekstil yang Kini Dinyatakan Pailit dan Punya Utang Rp25 Triliun

TRIBUNNEVS.COM – Pengadilan Niaga Semarang menyatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritek pailit. 

Sritek disebut-sebut memiliki utang hingga Rp 25 triliun, sedangkan asetnya hanya berkisar Rp 15 triliun. 

Sebelum dinyatakan bangkrut, Sritek merupakan salah satu raksasa tekstil di Indonesia. 

Akibat kondisi tersebut, sebanyak 20 ribu pekerja Sritek berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Jadi siapa pemilik Sritek? Pendiri Sritek

Sritek didirikan oleh H.M Lukminto. 

Lukminto lahir di Kertoson, Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 1 Juni 1946 di Sulam. 

Ia dilahirkan dalam keluarga Tionghoa yang kondisi ekonominya sedang terpuruk.

Bahkan, Lukminto harus merelakan pendidikannya saat masih duduk di bangku kelas dua SMA Chong Hua Chong Hui. 

Meski gagal mengenyam pendidikan, Lukminto kemudian berusaha mencari nafkah sebesar rupee. 

Dengan modal Rp. Bermodalkan 100 ribu dari orang tuanya, Lukminto bertekad memulai usahanya dengan berjualan kain belacu yang didapatnya dari Semarang dan Bandung. 

Kain tersebut kemudian dijualnya ke Pasar Pintar, Pasar Klivon, dan rumah batik.  Sejarah berdirinya Sriteks

Sritek awalnya didirikan di Pasar Pintar, Surakarta, Jawa Tengah, pada tahun 1966. 

Usaha Lukmint terus berkembang hingga akhirnya mendapat julukan raja batik.

Pada tahun 1967, Lukminto berhasil membeli dua kios di Pasar Pintar.

Setahun kemudian, ia membuka percetakan pertama yang memproduksi linen putih dan berwarna di Surakarta. 

Usahanya semakin berkembang, kemudian ia membuka pabrik kain di Semangi, Surakarta pada tahun 1972. 

Pada tahun 1980-an, pabrik tekstil Lukmint dipindahkan ke Desa Jetis, Sukoharjo dan berganti nama menjadi PT Sri Rejeki Isman. 

Pada tahun 1978, pabrik tekstil Lukmint didaftarkan pada Kementerian Perdagangan sebagai perseroan terbatas.  Lukminto kemudian membangun pabrik kedua pada tahun 1982. Kali ini pabrik Lukminto fokus pada kain tenun. 

Kemudian pada tanggal 3 Maret 1992, Presiden Soeharto membuka pabrik Sritek bersama 275 pabrik industri lain di Surakarta. 

Belum puas, Sritek terus berkembang dengan mengadu nasib di pasar Eropa pada tahun 1992.

Hasilnya, Sritek mampu memproduksi seragam berkualitas tinggi untuk NATO dan militer Jerman. 

Sejak saat itu, Sritek terus berkembang dan memproduksi rata-rata 24 juta lembar kain per tahun untuk 40 negara. 

Sritek juga menawarkan pakaian dari brand ternama seperti Uniqlo, Zara, New Yorker, Sears, Walmart dan JCPenney. Pemilik Sritek saat ini 

Pada tahun 2007, Lukminto menyerahkan kepemimpinan Sritek kepada putra sulungnya, Ivan Setiavan Lukminto. 

Lukminto memutuskan untuk fokus pada bidang sosial. 

Ia akhirnya dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura pada Rabu (2/5/2014) akibat penyakit tersebut. 

Sedangkan istrinya Susiana Lukminto meninggal dunia pada Sabtu (20/08/2022). 

Setelah dipimpin oleh Ivan Setiawan, Sritek terus berkembang menjadi grup tekstil besar. 

Faktanya, Sritek memiliki 10 hotel di Solo, Bali, dan Yogyakarta. 

Sritek resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013. 

Dengan pencapaian tersebut, Ivan Setiawan tercatat sebagai orang terkaya Indonesia ke-49 tahun 2020 versi Forbes. 

Ivan disebut-sebut memiliki harta senilai US$515 juta atau Rp 8 triliun. 

Selain itu, Ivan juga berhasil meraih penghargaan Businessman of the Year oleh Forbes Indonesia dan EI Entrepreneur of the Year 2014 oleh Ernst & Young pada tahun 2014.

Saat ini Sritek dijalankan oleh adik Ivan Setiyavan, Ivan Kurniavan Lukminto. 

Ivan Kurniavan merupakan anak keempat dari pasangan H.M. Lukmintoa.

Beliau juga merupakan pendiri Museum Tumurun di Surakarta pada tahun 2018. 

Ivan Kurniawan meraih gelar sarjana di bidang administrasi bisnis dari Johnson & Wales University, gelar sarjana di bidang administrasi bisnis dari Northeastern University, dan gelar sarjana di bidang administrasi bisnis dari Boston University. 

Beliau mempunyai pengalaman dan berkecimpung di dunia tekstil selama lebih dari 20 tahun. 

Berikut nama-nama direktur Sritek saat ini: Direktur Utama Ivan Kurniawan Lukminto Direktur Operasi Mira Kristina Setiadi CFO Velli Salam Direktur Independen Regina Lestari Busono Direktur Pelaksana Supartodi Direktur Bisnis Benang Karunakaran Rama Moorthi Direktur Bisnis Kain Sandeep Kr Gautam Thuan

(Tribunevs.com/Jaianti Tri Utami)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *