SMPN 8 Tangsel Lumpuh Akibat Puluhan Siswa Terkena Cacar Air dan Gondongan, Ini Keterangan Kepsek

TRIBUNNEWS.COM, SETU- SMPN 8 Tangsel (Tangsel) menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut setelah puluhan siswanya terjangkit penyakit cacar air dan penyakit gondongan.

Belakangan sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh.

Kepala SMPN 8 Tangsel Muslih (58) menjelaskan kepada siswanya sumber penularan penyakit cacar air dan gondongan.

Peristiwa penularan itu terjadi saat ujian tengah semester yang digelar pada 23-27 September. Beberapa siswa yang sakit tetap bersekolah, dan kemudian penyakit tersebut menyebar ke kelas siswa yang berbeda.

Ditemui di SMPN 8 Tangsel, Setu, Satu, Tangerang, Selasa (22/10/2024), “Kami identifikasi di sana dan keesokan harinya ditemukan ada yang tertular di ruangan itu.

Pada 26 September, Muslih mengaku telah mengirimkan pemberitahuan kepada orang tua untuk tidak mengizinkan siswa yang sakit bersekolah. 

Namun karena kehadiran beberapa siswa yang terus menerus, jumlah siswa yang sakit semakin bertambah.

Hingga 11 Oktober, tercatat 73 siswa sakit dengan berbagai keluhan antara lain batuk, pilek, demam, dan pilek.

Informasi terakhir yang saya terima dari teman-teman yang piket pada 11 Oktober, ada 73 orang yang sakit, tidak semuanya terkena cacar, gondongan, ada yang batuk, pilek, demam dan lain sebagainya, kata Muslih.

Lebih lanjut, pihaknya segera berkoordinasi dengan Puskesmas Setu dan Crangan untuk mengendalikan situasi. 

Berdasarkan rekomendasi pihak puskesmas, SMPN 8 Tangsel akhirnya memutuskan untuk melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) selama 14 hari terhitung tanggal 17 Oktober.

Hasil koordinasi ini akhirnya menghasilkan surat imbauan kepada puskesmas untuk tidak masuk sekolah. Isinya salah satunya 14 hari, pungkas PJJ.

Pantauan wartawan TribunTangerang.com, sekolah di SMPN 8 Tangsel sepi karena seluruh siswanya melakukan proses belajar mengajar secara online.

Setiap pintu kelas terlihat tertutup dan seluruh kebersihan tetap terjaga setelah dilakukan penyemprotan disinfektan.  Gurunya tidak tertular

Beberapa guru menderita batuk dan pilek, namun tidak ada yang menderita cacar air.

“Guru juga (sakit) tapi bukan cacar, tapi 15 terakhir ada 6 orang yang menderita batuk pilek, makanya guru berkoordinasi dengan Setu dan Krangan, dekat Puskeshma,” kata Muslih.

Ia menegaskan, meski batuk pilek bukan merupakan gejala cacar air, namun tetap dilakukan upaya pencegahan.

“Kebersihan sekolah kita luar biasa, bahkan kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus cacar dan virus gondongan, sudah kita jaga, kita harapkan,” kata Muslih.

Ia berharap setelah wabah ini, tidak ada siswa yang jatuh sakit pada awal November.

“Jadi berdasarkan pengalaman kalau kena cacar tidak kena lagi, dan mudah-mudahan kalau sudah sembuh tidak kena lagi,” tutupnya.

Pengarang : Ikhwana Mutua Maiko 

Artikel ini tayang di Tribuntangerang.com dengan judul SMPN 8 Tangsel ‘lockdown’ selama 14 hari karena 43 siswanya terjangkit cacar air dan gondongan.

Dan

Wabah Cacar Air dan Gondongan Mendera Puluhan Siswa di SMPN 8 Tangsel, Bagaimana Masa Depan Guru?

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *