TRIBUNNEWS.COM – Pertemuan antara presiden terpilih dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan digelar satu bulan lagi, tepatnya pada 20 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo akan segera mengumumkan nama-nama pimpinan partainya.
H-30 Jelang rapat presiden terpilih, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga politikus PPP, Sandiaga Salahuddin Uno, membenarkan tak mendapat persetujuan dari Prabowo untuk masuk dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
Sandiaga pun mengaku mengetahui identitasnya.
“Tidak (saya) isa vayo (sadar diri),” kata Sandiaga, Kamis (19/9/2024), dilansir Kompas.com.
Menurut Sandiaga, untuk berkontribusi pada negara, ia tidak perlu bergabung dengan partai politik atau menduduki kursi pemerintahan.
Sebab, di mana pun karier Sandiaga ke depan, ia akan terus berkarya.
Lebih lanjut Sandigaga menambahkan, pemilihan presiden merupakan hak prerogratif presiden.
Jadi, menurut Sandiaga, Prabowo sepenuhnya bebas memasukkan dirinya ke dalam kabinet atau tidak.
“Pemilihan adalah presiden dari presiden,” katanya. Prabowo ingin membentuk kabinet
Pertemuan bisnis ini sebelumnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Menurut Muzani, Prabowo ingin membentuk kabinet atau jajaran menteri yang ahli di pemerintahan barunya.
Prabowo disebut-sebut meminta Koalisi Indonesia Maju (KIM) menunjuk ahli untuk memimpin partainya.
“Pak Prabowo ingin ini menjadi pemerintahan urusan politik. Dimana orang-orang yang duduk itu ahli dalam pekerjaannya, meski orang tersebut dipengaruhi atau diminta oleh partai politik,” kata Muzani dalam konferensi tersebut, Senayan, Jakarta, Senin (9 /9/2024).
Dengan begitu, kata dia, setelah peran utama ditulis oleh orang-orang yang mempunyai keterampilan.
Selain itu, lamaran harus relevan dengan posisi yang diambil.
“Oleh karena itu, tidak kehilangan relevansinya dalam pekerjaan, karena yang bersangkutan mempunyai keterampilan dalam pekerjaan itu.”
“Baik anggota maupun politisi, harapannya kepada orang-orang yang ahli di bidangnya,” jelas Muzani. PDIP harus menghubungi Sesepuh Zaken
Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira menilai rencana pembentukan Kabinet Menteri yang diusung Prabowo Subianto perlu dilakukan.
Andreas kepada Tribunnews.com, Rabu (18/9/2024) “Membangun Zakenkabinett (kabinet profesional) itu perlu,”
Menurut Andreas, asisten manajer harus memiliki orang-orang yang berkompeten.
Padahal, Presiden membutuhkan orang-orang dalam pemerintahan yang berkompeten di bidang pemerintahan yang dipimpinnya, memiliki kemampuan politik, integritas, dan komitmen terhadap negara dan negara, ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI ini mengatakan, politisi (politisi) juga memiliki kemampuan militer.
“Ada yang ahli di partai politik, sekolah, bahkan dunia profesional,” kata pria kelahiran Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Karena itu Andreas berharap Prabowo bisa mewujudkan komitmennya terhadap Kabinet Menteri.
“Kami berharap Pak Prabowo menepati janjinya dan menepati janjinya,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku/Reza Deni)(Kompas.com/Egadia Birru)
Baca berita lainnya terkait Kabinet Prabowo Gibran