Wartawan TribuneNews24.com Endrapta Pramudhiaz melaporkan
Tribunenews.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras dalam negeri akan menurun pada tahun 2024.
Produksi beras untuk konsumsi penduduk diproyeksikan mencapai 30,34 juta ton pada tahun 2024, turun 0,76 juta ton dibandingkan tahun lalu.
Plt Kepala BPS Amalia Adiningar Vidyasanti mengatakan penurunan terjadi pada Januari hingga April yakni 1,91 juta ton atau 14,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Namun menurutnya, produksi padi mengalami peningkatan pada periode Mei-Agustus dan perkiraan pada September-Desember juga meningkat.
Pada periode Mei-Agustus, produksi meningkat sebesar 0,16 juta ton, dan pada bulan September-Desember diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 1 juta ton.
Produksi padi September-Desember 2024 merupakan angka sementara karena menggunakan luas panen September 2024 dan potensi luas panen Oktober-Desember 2024 serta produktivitas rata-rata SR III 2018-2023.
“Kita bandingkan (jumlah penurunan produksi beras) dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
BPS kemudian mencatat Pulau Jawa menjadi penyumbang utama produksi beras nasional dengan produksi sebesar 16,45 juta ton beras. Indikator tersebut mengalami penurunan sebesar 0,92 juta ton dibandingkan tahun 2023.
Disusul Pulau Sumatera 6,67 juta ton, naik 0,11 juta ton, disusul Pulau Sulawesi 3,98 juta ton, turun 0,02 juta ton.
Dengan kata lain, sekitar 89,28 persen produksi beras nasional pada tahun 2024 dihasilkan oleh Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, kata Amalia.