Iran Pasang Pencegat Rudal Baru di Tengah Isu Persiapan Lawan Israel

TRIBUNNEWS.COM – Iran telah memasang pencegat rudal baru untuk memperkuat pertahanan udaranya di wilayah timur negara itu.

Selain itu, Iran juga memasang radar rudal bersamaan dengan pemasangan pencegat rudal.

Panglima Angkatan Pertahanan Udara Iran Brigjen Alireza Sabahifard menghadiri upacara tersebut hari ini, Rabu (7/8/2024).

Ia mengunjungi berbagai bagian, area, dan lokasi radar unit pertahanan udara di wilayah timur negara itu.

Brigjen Alireza Sabahifard juga menilai tingkat kesiapan tempur dan kapasitas operasional satuan tersebut.

“Angkatan Pertahanan Udara, sebagai sistem pertahanan utama Iran, berperan efektif dalam meningkatkan kekuatan tempur militer Iran,” kata Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard kepada para komandan dan prajurit.

“Iran lebih kuat dari sebelumnya di bidang pertahanan,” tambahnya.

Dia meyakinkan bahwa Iran akan menanggapi setiap ancaman terhadap negaranya.

“Kami pastikan merespons dengan kuat segala jenis ancaman,” lanjutnya, seperti dilansir IRNA.

Agenda ini terjadi di tengah ketegangan situasi antara Iran dan Israel pasca pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) pagi.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan membalas dendam atas dugaan pembunuhan di Israel.

“Membalas darah Ismail Haniyeh adalah salah satu tugas kami karena pembunuhan itu terjadi di negara kami,” kata Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu lalu, seperti dikutip Anadolu Agency.

Beberapa jam sebelum terbunuhnya Ismail Haniyeh, Israel membunuh Panglima Hizbullah, Fuad Shukr, dalam kecelakaan pesawat di Beirut, Lebanon pada Selasa (30/7/2024) malam.

Hizbullah juga mengancam akan membalas pembunuhan Fuad Shukr.

Saat ini, Israel dan sekutu terpercayanya, Amerika Serikat (AS), memperkirakan akan ada serangan dari Hizbullah dan Iran. Jumlah korban di Jalur Gaza

Saat ini Israel terus melanjutkan kekerasannya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat hingga lebih dari 39.677 orang dan 91.645 lainnya luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (7/8/2024), dan 1.147 orang tewas. di wilayah Israel, dikutip oleh Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah kelompok oposisi Palestina, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk memerangi kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan sekitar 120 sandera, baik hidup maupun mati, dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, menyusul pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Persoalan lain terkait konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *