Penyidik akan mendalami (siapa pemberi uang), kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).
Dugaan dukungan dana kepada Harun Masiku salah satunya datang dari mantan penyidik KPK yang juga Ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha. Ia menuding Haruna Masiku memberikan uang untuk bersembunyi, karena tentu saja seorang buronan membutuhkan uang untuk bepergian.
“Harun Masiku buronan ini butuh banyak uang karena selalu berpindah-pindah dan tidak bisa mengakses sistem keuangan bank karena akan langsung diketahui jika mengambil ATM dan lain-lain,” kata Praswad dalam keterangannya. , Kamis (27/2015). 6).
Ia menambahkan, “Oleh karena itu, tidak ada keraguan bahwa ada kebutuhan untuk menemukan seseorang yang akan mendukung Haruna Masiku atau mendukungnya.
Selain itu, jika seorang pengungsi perlu pindah negara, ia membutuhkan banyak uang. Itu sebabnya dia mengira pasti ada yang memberikan uang kepada Haruna Masiku agar dia bisa kabur.
“Harun Masiku tidak bisa bekerja, karena statusnya sebagai pengungsi, sehingga tidak diragukan lagi tidak memiliki penghasilan, tanpa dukungan pihak lain, dia tidak akan pernah bisa mendapatkan uang untuk melarikan diri selama 4,5 tahun,” ujarnya.
Sekadar informasi, Harun Masiku menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan sebesar Rp 600 juta untuk memuluskan jalannya menjadi Anggota DPR melalui PAW. Wahyu telah diadili dan mendapat jaminan dari penjara. Haruna Masiku saat ini sedang dalam pelarian. PDIP merasa diserang
DPP PDI-P Komarudin Watubun menampik isu penggantian Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal partai, dalam pemeriksaan KPK sebagai saksi terhadap Harun Masiku yang melarikan diri. Komarudin menegaskan, kejadian Harun Masuki seolah berdampak pada individu dan partai.
“Tidak apa-apa, tidak ada (pergantian). Sebenarnya saat ini Pak Sekjen sedang dalam masalah besar ya? Bagaimana? Sudah berapa lama soal Haruna Masiku ini? Jadi dari segi matematika, salah satu hal-hal yang mempengaruhi situasi tersebut, kata Komaruddin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Komarudin menanyakan berapa kerugian negara dari kasus Haruna Masiku. Ia menilai kasus tersebut dilancarkan untuk menyerang PDI Perjuangan.
“Jadi saya bertanya-tanya apa urusan Masiku, berapa kerugian negara, atau siapa yang rugi di sana, tapi ini seperti penyerangan ke Sekjen, penyerangan terhadap politik partai, sepertinya ada yang mementingkan diri sendiri. -sponsor. pesan sepertinya,” katanya.
Ia menegaskan, tidak ada kebenaran soal penggantian Hasto sebagai Sekjen. Ia mengatakan, sistem kepengurusan di PDIP saat ini sudah terlalu berlebihan.
Tidak ada, ada jalan lain dan kalau tidak ikut sistem parlemen, itu hak presiden, dan menanyakan hal itu kepada presiden, selain dia. Komarudin berkata, “Saya tidak bisa bekerja.”
“Dan sampai saat ini struktur partai di sini bersama-sama, siap melindungi partai, melindungi presiden, melindungi Sekjen partai, dan simbol-simbol partai,” ujarnya.
Baca artikel DetikNews
Baca Juga: Beredar Kabar Sponsor Bantu Harun Masiku Kabur, KPK Janji Usut
PDIP: Peristiwa Harun Masiku memberi kesan penyerangan terhadap Sekretaris Partai