Pasukan Israel Kerahkan 20 Ranpur, Buldoser, 100 Infanteri ke Qalandiya, Membabi Buta di Tepi Barat

Pasukan Israel meneror Tepi Barat dan mengerahkan 20 infanteri Ranpur-Bulldozer-100 di Qalandiya

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel (IDF) dilaporkan meningkatkan serangan terhadap beberapa kota di Tepi Barat dalam beberapa pekan terakhir.

Baru-baru ini, tiga warga Palestina tewas akibat peluru yang ditembakkan pasukan pendudukan Israel di kota Qalandiya, Tulkarm dan Tubas di Tepi Barat yang diduduki, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa pada Rabu (24/7/2024).

Sumber lokal mengatakan IDF mengerahkan 20 kendaraan tempur, sebuah buldoser dan sekitar 100 prajurit infanteri selama serangan di kamp Qalandiya.

“IDF mengepung rumah syuhada Muhammad Manasra di dalam kamp sebagai persiapan pembongkarannya,” tulis artikel media lokal yang dilansir Khaberni.

Laporan tersebut menambahkan bahwa serangan IDF disertai dengan bentrokan dengan pemuda Palestina, yang mengakibatkan seorang anak terluka oleh peluru tajam di paha dan seorang pemuda tertabrak kendaraan militer IDF.

Pasukan pendudukan juga menutup jalan yang menghubungkan kota Ramallah dan Yerusalem. Penjarahan rumah warga

Invasi Israel ke Qalandiya disebut-sebut bertujuan semata-mata untuk merampas rumah dan tanah warga Palestina.

Sebagai informasi, pada 21 April lalu, otoritas pendudukan Israel memutuskan untuk menghancurkan Rumah Martir Manasra dan mempercayakan keputusan pembongkaran tersebut kepada Yayasan HaMoked untuk Pertahanan Individu.

Pasukan pendudukan menyerbu kamp Qalandia pada tanggal 1 Maret dan mengambil tindakan dari rumah Manasra sebagai persiapan pembongkarannya.

Manasra meninggal pada tanggal 29 Februari di dekat kota Al-Lubban Al-Sharqiya, selatan Nablus, dan otoritas pendudukan masih menahan jenazahnya. Pertempuran pecah di Tepi Barat

Bentrokan bersenjata terjadi antara milisi perlawanan Palestina dan Tentara Pendudukan Israel (IDF) di Tepi Barat selama seminggu terakhir.

Hal ini seiring dengan penggerebekan rutin IDF di kamp pengungsi pada Selasa (16/7/2024).

Salah satu pertempuran paling sengit terjadi di kamp Balata di Tepi Barat yang diduduki setelah Perlawanan Palestina mengetahui bahwa pasukan Israel diam-diam mencoba menyusup ke kamp tersebut.

Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa setelah unit tersebut ditemukan dan diserang oleh Perlawanan, tentara pendudukan mengerahkan pasukan cadangan di lapangan.

Brigade Al-Quds – Brigade Nablus mengumumkan bahwa pejuangnya bentrok dengan pasukan pendudukan Israel di pedesaan.

Seorang warga Palestina terluka akibat tembakan Israel di kamp tersebut, kata Bulan Sabit Merah Palestina.

Sementara itu, pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kota di Tepi Barat pada dini hari, dengan fokus di Tulkarem dan Tubas.

Pejuang perlawanan menembaki pasukan pendudukan Israel dan menargetkan mereka dengan berbagai alat peledak rakitan. Anggota Jihad Islam Palestina (PIJ) atau gerakan Brigade Al-Quds mengacungkan senjata saat berbaris di jalanan Kota Gaza, 5 Januari 2022. (Mahmud ham / AFP)

Di kota Tubas, Brigade Al-Quds – Brigade Tubas dan kelompoknya di al-Far’a mengumumkan bahwa mereka menyergap sekelompok infanteri IDF pagi ini.

Brigade tersebut mengatakan bahwa para pejuangnya meledakkan beberapa alat peledak untuk menyerang IOF, membenarkan bahwa mereka telah menetralisir kendaraan militer.

Selain itu, Brigade al-Qassam di Tubas mengumumkan bahwa mereka menargetkan pasukan pendudukan yang ditempatkan di dalam kota. Pasukan pendudukan Israel mundur dari kamp Balata di kota Nablus di Tepi Barat setelah menyerbu kota itu pada November 2023. Operasi Heroik

Saat ini, pasukan pendudukan membunuh pemuda Palestina Adham al-Bajer ketika mereka menyerbu kota al-Bireh.

Segera setelah itu, penembakan terhadap sebuah mobil dekat kota Beit Lid, sebelah timur Tulkarem, menyebabkan tiga warga Israel terluka.

Pria bersenjata itu mundur segera setelah operasi tersebut, sementara sejumlah besar pasukan pendudukan Israel dikerahkan di lokasi kejadian dan melancarkan perburuan, media Palestina melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan “operasi penembakan heroik… pagi ini… adalah respons alami terhadap kejahatan keji dan kekejaman yang dilakukan di Gaza dan pelanggaran yang sedang berlangsung di Tepi Barat.”

Hamas mengimbau penduduk Tepi Barat dan Al-Quds untuk melanjutkan jalur perlawanan dan melakukan operasi yang lebih heroik melawan tentara pendudukan dan pemukim.

(oln/khbrn/almydn/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *