Sempat Masuk Wilayah Rusia, Pasukan Ukraina Dipukul Mundur di Kursk

TRIBUNNEWS.COM — Rusia menyatakan telah menggagalkan upaya Ukraina untuk menyerbu wilayahnya di Kursk, 9 kilometer dari perbatasan.

Kepala Staf Rusia Valery Gerasimov mengatakan pada Rabu (7/8/2024) bahwa lebih dari 300 tentara Kiev dinetralisir oleh partainya setelah mereka berhasil memasuki bekas wilayah Rusia.

Rusia dikejutkan dengan serangan mendadak tentara Ukraina di wilayah Kursk. Mereka menghancurkan fasilitas militer dan energi Rusia.

Russia Today melaporkan bahwa Gerasimov melaporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pasukan Volodymyr Zelensky telah dihentikan.

Rusia menghancurkan kemajuan musuh menggunakan serangan udara, rudal, dan artileri.

315 warga Ukraina terluka akibat serangan Rusia.

Setidaknya 100 tentara tewas dan 215 luka-luka, menurut perkiraan Gerasimov. Ukraina juga kehilangan 54 tank, termasuk tujuh tank.

Gerasimov mengumumkan bahwa Ukraina melancarkan serangan dengan hingga 1.000 tentara pada pukul 5:30 pagi hari Selasa dengan tujuan merebut distrik Sudzhinsky di wilayah Kursk.

Dia bersikeras bahwa serangan terhadap Rusia akan berakhir ketika pasukan musuh dihancurkan atau didorong melintasi perbatasan.

Sementara itu, Vladimir Putin menegaskan bahwa serangan itu merupakan provokasi besar lainnya yang dilakukan rezim Kiev.

“Kiev kembali menyerang warga sipil tanpa pandang bulu,” katanya.

Militer Ukraina menembak tanpa pandang bulu dengan berbagai jenis senjata, termasuk senjata roket, ke gedung-gedung sipil, rumah-rumah dan ambulans, kata Putin dalam pertemuan pemerintah pada hari Rabu.

Saluran Telegram Ukraina menerbitkan video yang menunjukkan penyerahan tentara Rusia di wilayah Kursk.

Saluran Rusia melaporkan bahwa video tersebut menunjukkan penjaga perbatasan FSB.

Radio Liberty melaporkan foto seorang penduduk distrik Sudzhansky yang melihat sebuah pos pemeriksaan dan mayat tentara tergeletak di dekatnya.

Sementara itu, di wilayah Kursk, pada hari kedua serangan, Angkatan Darat Ukraina mengumumkan keadaan darurat, lapor penjabat gubernur Alexei Smirnov.

“Kondisi kerja yang sulit terus berlanjut di wilayah perbatasan wilayah Kursk. Diputuskan untuk memberlakukan keadaan darurat di wilayah Kursk mulai 7 Agustus untuk menghilangkan konsekuensi masuknya pasukan musuh ke wilayah tersebut,” ujarnya. .

Lebih dari 2.000 penduduk telah meninggalkan perbatasan sejak pertempuran dimulai pada Selasa pagi, beberapa di antaranya dengan bantuan tim penyelamat, lapor gubernur setempat Alexei Smirnov.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *