Respon Pidato Jokowi, Anggota Komisi IV: Soal Ketahanan Pangan, Tidak Sesuai Kebutuhan Petani

Laporan reporter Tribunnews.com, Dennis Destriavan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan menanggapi pidato kenegaraan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tentang ketahanan pangan.

Pak Johan menyampaikan bahwa isi pidato presiden Indonesia selalu menggunakan formula anggaran historis, dan anggaran tersebut meningkat setiap tahunnya, namun proyek yang dirancang tidak didasarkan pada kebutuhan petani, melainkan bertujuan untuk meningkatkan pangan. Produk ini bertujuan untuk menguranginya. Impor.

“Kalau presiden punya visi kedaulatan pangan, saya melihat anggaran sebesar itu harus dioptimalkan untuk meningkatkan produksi pangan nasional, tapi yang terjadi setiap tahun justru impor pangan meningkat,” tegas Johan, Sabtu (17/8). /2024).

Johan menilai, anggaran ini ibarat fatamorgana, anggarannya besar dan terus bertambah, namun jika dihitung termasuk biaya pembangunan bendungan, irigasi, dll, bertolak belakang dengan anggaran pertanian yang kian menyusut. Setiap tahun. padahal berhubungan langsung dengan produksi pangan nasional.

“Dari segi alokasi anggaran, terdapat permasalahan ketika anggaran untuk produksi pangan mengalami penurunan, namun anggaran untuk ketahanan pangan terutama digunakan untuk keperluan infrastruktur sehingga menimbulkan anomali terkait ketahanan pangan yang bergantung pada impor,” ujarnya. Dikatakan. .

Johan mencontohkan, data impor beras hingga Juni 2024 mencapai 5,17 juta ton, sedangkan produksi beras turun 17,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ini harus menjadi pemberitahuan kepada pemerintah bahwa impor kita berada pada tahap berdaulat,” kata Johan, karena jumlah impor tahun ini paling tinggi dibandingkan tahun lalu, namun sayangnya kapasitas produksi kita terbatas. Lebih banyak kecemasan.

Anggaran ketahanan pangan sebesar Rp124,4 triliun sebagian besar diisi untuk pembangunan bendungan dan jaringan irigasi yang menyumbang 43,5 persen dari total anggaran ketahanan pangan.

“Ini saya angkat untuk memasukkan anggaran infrastruktur pangan ke dalam kelompok. Sektor infrastruktur dan anggaran ketahanan pangan dimaksudkan untuk ketahanan pangan nasional, yang menyasar pangan, distribusi, dan konsumsi pangan. Kebutuhan petani dan nelayan yang menjadi garda terdepan nasional ketahanan pangan,” kata Pak Johan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *