TRIBUNNEWS.COM – Topik rencana Ducati untuk mencoret Jorge Martin dari juara dunia MotoGP 2024 mewarnai musim transfer konyol musim depan. Marc Marquez memberikan efek buruk pada interaksi tim Ducati.
Keputusan pabrikan Ducati yang mengganti nama Marc Marquez sebagai tandem Francesco “Pecca” Bagnaia yang semula bernama Jorge Martin, punya dampak “jaminan”.
Bukan memulai musim depan, tapi perburuan gelar juara dunia MotoGP 2024 akan dimulai.
Jorge Martin yang tersingkir akibat gagal membobol pabrikan Bologna, Ducati, memutuskan beralih ke Aprilia. JM89 menandatangani kontrak dua musim. (kiri ke kanan) Aleix Espargaro, Jorge Martin dan CEO Aprilia Massimo Rivola menandatangani kontrak balap baru untuk MotoGP 2025 di Mugello, Italia. (Instagram @aleixespargaro)
Artinya, MotoGP 2024 akan menjadi pasangan terakhir pebalap kelahiran Madrid, Spanyol, yang menggunakan Desmosedici Ducati.
Sialnya bagi Ducati, Jorge Martin menjadi pebalap yang saat ini memimpin perebutan gelar juara dunia.
Martin mengumpulkan 171 poin, unggul 18 poin dari peringkat kedua Pecco Bagnaio di klasemen MotoGP 2024.
Bagi tim Ducati Lenovo, akan menjadi anti klimaks jika JM89 menjadi juara dunia MotoGP 2024, karena jika Martin menjadi pemuncak klasemen di akhir musim dan menembus tim utama Ducati, maka Borgo. Pabrikan Panigale tidak akan rugi.
Namun lain ceritanya ketika sang “kakak” Aprilia “menyingkirkan” Jorge Martin dan lebih memilih Marc Marquez.
Pabrikan Noale, Aprilia, bakal bangga jika berhasil memboyong Juara Dunia MotoGP 2024.
Tak heran jika isu konspirasi mulai bermunculan di garasi tim MotoGP 2024.
“Kalau Jorge Martin? Saya tidak melihat peluang dia menjadi juara dunia (dari sudut pandang Ducati),” jelas pengamat MotoGP Manuel Pecino dikutip Motosan.
“Ducati tidak akan mengizinkannya. Mungkin tidak benar jika dikatakan ada sabotase.”
“Tapi hal itu bisa diatasi dengan Jorge Martin yang tidak mendapatkan spek teknologi terkini seperti Bagnaia,” lanjutnya.
Sebelumnya, hal itu terjadi pada Pecco Bagnaia dan Jorge Martin saat bersaing memperebutkan gelar juara MotoGP 2023.
Dalam praktiknya, hanya JM89 milik tim Pramac yang akan menerima peningkatan teknologi sepeda untuk sisa musim 2023, begitu pula Pecco Bagnaia. Hal ini dilakukan Ducati karena komitmennya dalam mendukung pebalapnya meraih gelar juara dunia.
Hal tersebut mungkin tidak berlaku di Kejuaraan Dunia MotoGP 2024. Kesepakatan Jorge Martin bergabung dengan Aprilia membuat sang pebalap tidak akan mendapatkan teknologi terkini yang dikembangkan oleh para insinyur Ducati.
“Saya harap tidak ada komentar dari Martin tentang performa motor yang buruk atau tentang sabotase.”:
Namun dari segi keputusan, saya rasa Ducati bertekad untuk tidak menempatkan Jorge Martin sebagai juara dunia.
Dalam hal ini, masih ada dua pebalap Desmosedici Ducati yang berpeluang mengakhiri musim sebagai juara.
Selain Pecca, ada Marc Marquez. Baby Alien telah mengumpulkan 136 poin dan berada di posisi ketiga klasemen.
Dengan jumlah balapan tersisa, harapan Marquez untuk meraih gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya terbuka lebar.
Daripada mendukung Martin, lebih masuk akal bagi Ducati untuk mengupgrade mitra Pecco Desmosedici MM93 musim depan.
(Tribunnews.com/Giri)