David de Gea Mendadak Jago Redam Penalti, Tepis Dua Penalti Saat Fiorentina Menang 2-1 atas AC Milan

David de Gea tiba-tiba menjadi penyelamat penalti yang baik, menyelamatkan dua penalti setelah kemenangan 2-1 Fiorentina atas Milan

TRIBUNNEWS.COM- DAVID de Gea tiba-tiba pandai menyelamatkan penalti di klub barunya di Florentine. Man of the match setelah menyelamatkan dua penalti dalam kemenangan 2-1 Fiorentina atas AC Milan dalam laga pekan ke-7 Serie A di Stadio Artemio Franchi, Ferenze, Senin (7/10).

Di Manchester United, mantan pemain timnas Spanyol itu menjalani tujuh tahun tanpa penalti di Liga Inggris. Ia memecah kebuntuan saat menyelamatkan penalti dari kapten West Ham Mark Noble.

De Gea pun menjadi sasaran kritik pedas karena gagal mengeksekusi penalti di final Liga Europa 2021 melawan Villarreal.

Sempat absen setahun pasca dilepas United, kiper berusia 33 tahun ini tampil gemilang pada duel klasik kemarin.

De Gea menjadikannya semakin penting ketika Fiorentina tertinggal satu gol berkat tendangan mendatar kuat Adli pada menit ke-35. Milan mendapatkan momennya saat Tijani Reynders dijatuhkan Luca Ranieri di kotak penalti. Theo Hernandez yang menjadi algojo mengirim bola ke pojok kiri bawah.

Menemukan bola sangat sulit. Namun, De Gea dengan tenang dan sigap melepaskan tembakan melewati Hernandez.

De Gea kembali menyelamatkan penalti kedua Milan pada menit ke-56. 

Tidak, Abraham kembali mencari sudut gawang, namun kali ini ke arah sebaliknya. Tak berhasil, De Gea langsung menukik ke kanan saat Abraham bersiap menembak.

Apa yang dilakukan De Gea sangat jarang terjadi di Liga Italia. Berdasarkan catatan Opta, kiper terakhir yang mampu menyelamatkan dua penalti dalam satu pertandingan adalah Federico Marchetti pada 2016 yang saat itu membela Lazio. Gawang De Gea akhirnya bisa dibobol oleh gol Kristijan Pulisic pada menit ke-60. Perhitungannya sudah salah posisi saat Pulici menemui Hernandez untuk mengukur umpan silang. 

Namun pada menit ke-73, Albert Gudmundsson menjadi pahlawan kemenangan Fiorentina lewat rebound dahsyat hasil tembakan mendatar yang dibantu Keane.

De Gea berperan tidak langsung dalam gol ini. Tendangan yang langsung dibelokkan Kean, tembakan pun dilepaskan. Dengan dua penyelamatan dan satu clean sheet, tak heran De Gea dinobatkan sebagai man of the match.

“Kemenangan hari ini sangat penting. Terakhir, kami telah bekerja keras dalam beberapa pekan terakhir untuk memberikan permulaan. Kemenangan atas Milan bisa menjadi awal musim kedua,” ujar De Gea kepada DAZN.

“Itu adalah malam yang luar biasa. Saya tidak ingin fokus pada adu penalti, namun pada pekerjaan yang dilakukan tim untuk memberikan malam seperti ini kepada para penggemar,” katanya.

Manajer AC Milan Paulus Fonseca mengakui meski mendapat musibah dari titik penalti, timnya masih kekurangan di beberapa area.

Di babak pertama, kami lebih baik dalam bertahan dan lebih lemah dalam duel. Ini dengan jelas menggambarkan jalan yang diberikan kepada kita; mereka hampir selalu mendapatkan bola kedua,” katanya.

Kekalahan ini membuat Milan terpuruk ke peringkat keenam klasemen, tertinggal tujuh pertandingan dari peringkat kedua dengan sebelas poin. Sedangkan Fiorentina tertahan di peringkat kesebelas dengan 10 poin. 

 

(berdiri/hari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *