Erdogan Komentari Eskalasi Israel ke Lebanon: Upaya Jelas untuk Perang Regional

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengomentari eskalasi terbaru antara kelompok militan Hizbullah yang dikuasai Lebanon dan Israel.

“Serangan terbaru Israel ke Lebanon akan berujung pada perang regional,” kata Erdogan, Minggu (22/9/2024).

“Serangan baru-baru ini terhadap Lebanon dan pernyataan Israel baru-baru ini merupakan tanda-tanda jelas adanya upaya untuk memperluas perang ke wilayah tersebut,” kata Erdogan pada sebuah acara di New York yang diselenggarakan oleh Komite Pengarah Nasional Turki-Amerika (TASC).

Menurut Erdogan, genosida Israel di Jalur Gaza terus mengancam perdamaian di wilayah tersebut.

“Organisasi dan institusi dunia belum mengambil langkah efektif untuk mengakhiri penindasan di Gaza atau mencegah pembantaian di Israel,” tegasnya.

Pria berusia 70 tahun itu mengatakan komunitas internasional kehilangan “efektivitas dan kredibilitas”.

Institusi-institusi yang bertanggung jawab atas perdamaian dan keamanan “jelas berada dalam kegagalan moral,” katanya.

“352 hari pembantaian di Gaza” Dia melakukannya lagi.

Türkiye diduduki oleh Israel; Presiden menyatakan ingin menghentikan kebijakan invasi dan pembantaian secepatnya.

“Kami tidak akan tinggal diam terhadap serangan terhadap kesucian dan status sejarah Masjid Qibla al-Aqsa pertama kami,” tegas Erdogan. Serangan serupa dengan organisasi teroris

Erdogan mengutuk serangan Israel terhadap Lebanon dan menegaskan tindakan tersebut memperkuat kekhawatiran Turki mengenai ambisi Israel yang lebih luas untuk memperluas perang di wilayah tersebut.

Pada konferensi pers di Istanbul pada hari Sabtu sebelum menuju ke New York untuk berpidato di Majelis Umum PBB, Erdogan menuduh Israel melakukan serangan serupa dengan kelompok teror tersebut.

“Melalui serangan ini (ledakan pager di Lebanon), Israel telah menunjukkan bahwa mereka tidak sensitif terhadap warga sipil dan dapat menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan kebenciannya,” kata Anadolu mengutip pernyataannya.

Erdogan memperingatkan bahwa kawasan ini sedang menghadapi krisis yang tidak dapat diduga dan meminta komunitas internasional untuk menghentikan tindakan brutal Israel dan mengambil tindakan pencegahan.

Sebelum pidatonya di Majelis Umum PBB pada tanggal 24 September, presiden Turki mengatakan bahwa Turki akan “menyampaikan pandangannya mengenai isu-isu tingkat tinggi dalam agenda regional dan kemanusiaan kita”.

“Kami secara khusus akan membahas tindakan bersama melawan genosida di Gaza dan kebijakan agresif Israel,” ujarnya. Erdogan menyalahkan Israel atas kematian Aysenur Ezgi Eygi.

Pada Jumat (9/6/2024), Erdogan mengklaim Israel bertanggung jawab atas kematian seorang aktivis Turki-Amerika yang ditembak oleh Tentara Pendudukan Israel (IDF).

Menurut Erdogan, tindakan Israel merupakan intervensi biadab terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersalah.

Erdogan juga menyebut Israel bertanggung jawab atas insiden dan genosida di Gaza.

“Sebagai warga negara Turki, kami akan terus berupaya di semua platform untuk mengakhiri pendudukan Israel dan kebijakan genosida yang telah dilakukan selama hampir satu tahun, yang menewaskan 41.000 orang, termasuk anak-anak dan orang tua, serta meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan. .” – tulis Anadolu Anansi di X.

Al Jazeera mengutip bahwa IDF menembak kepala Ezgi Eygi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *