Menunggu Respons Paus soal Skandal Pelecehan Seksual di Gereja di Timor Leste

Kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para pendeta di seluruh dunia juga terungkap di Asia, sehingga merusak reputasi Gereja Katolik di seluruh dunia.

Pada tahun 2022, Vatikan mengakui bahwa Uskup Carlos Ximenes Bello, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan pahlawan pembebasan Timor Timur, telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.

Namun, sebagian besar gereja di Timor-Leste meragukan dan menyangkal tuduhan terhadap Bello dan seorang misionaris Amerika yang mengaku melakukan pelecehan seksual terhadap gadis-gadis tersebut.

Banyak dari mereka yang lebih fokus pada peran mereka dalam menyelamatkan nyawa selama perjuangan berdarah ketika Timor Leste memperjuangkan kemerdekaan dari Indonesia. Paus Fransiskus akan mengunjungi Timor Timur

Paus Fransiskus akan bertatap muka dengan masyarakat Timor-Leste pada kunjungan pertamanya ke bekas jajahan Portugis yang menempati separuh pulau Timor.

Ia akan melakukan kunjungan selama tiga hari pada 9-11 September 2024 dan diperkirakan akan dihadiri sekitar 700.000 orang dalam misa tersebut.

Sejauh ini, belum diketahui apakah Paus Fransiskus akan bertemu dengan para korban atau menyinggung kasus pelecehan, seperti yang terjadi di negara-negara lain ketika kepemimpinannya gagal melindungi anak-anak umat beriman dan menuntut pertanggungjawaban.

Menurut Tjiyske Lingsma, seorang jurnalis Belanda yang membantu mengungkap kedua kasus pelecehan tersebut, meskipun tidak ada tekanan dari dalam Timor Timur untuk mengatasi skandal tersebut, jika Paus Fransiskus melakukan hal tersebut, akan ada banyak korban jiwa.

Mel/yf (AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *