TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Tangerang, Sudirman (49), pemilik panti asuhan di Banten, ditetapkan sebagai tersangka pemerkosaan delapan anak.
Rupanya Sudirman memilih calon korban dengan penampilannya yang menarik.
Dekan DeSvi, teman lama Sudirman yang merupakan pakar Catatan Demokrasi, tvOne mengungkapkan hal tersebut.
Sebelumnya, Dekan Disvi menyebut kekerasan seksual yang dilakukan Sudirman merupakan tindak pidana.
“Saya yakin ini adalah kejahatan rahasia dan terorganisir,” kata Dindeswey.
Ternyata Sudirman berkeliling ke banyak tempat dan mencari anak-anak cantik untuk diasuh.
“Anak-anak panti asuhan sudah banyak yang sembuh dan banyak yang mencarinya,” kata Dekan Desvi.
Dia berkata, “Saya menemukannya dan membawanya. Saya memilih sesuatu yang cerah. Dia memilih seseorang yang bisa menarik perhatiannya,” tambahnya.
Dekan Desvi berani membuktikan bahwa seluruh anak asuhan Sudirman memiliki paras cantik.
Seluruh anak yang menjadi korban penganiayaan Sudirman diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Polisi mengatakan Sudirman adalah seorang gay dan menderita disfungsi seksual, artinya homoseksual. “Hampir tidak ada anak di panti asuhan yang meminta maaf karena jelek.” Mereka semua tampan,” kata Dean Desvey. Gaya geng
Fakta mengejutkan lainnya, menurut Dekan Desvi, di panti asuhannya, Sudirman mengembangkan tipe kasta.
Kelas ini tercipta berdasarkan penampilan cantik anak-anak asuhan Sudirman.
Semakin tampan anak itu, Fasilitas yang diberikan Sudirman lebih mewah.
“Selain itu, kelas yang dia latih berbeda-beda,” kata Dekan Desvi.
“Sebagus apapun dia, dia kelas B atau C di panti asuhan sebelah kanan, ditambah dia merawat kulitnya, memberinya iPhone, dan memakai gigi palsu dan tinggal di rumah besar,” kata Dean Desvey.
Dia berkata, “Gekman punya kunci mobil. Dia punya mobil nomor 4.”
Sebelum kasus pelecehan seksual ini terungkap, Dean Davis sama sekali tidak menaruh curiga terhadap Sudirman.
Sudirman mengaku hanya menyukai kebersihan dan kerapihan. cara Lam yang tidak wajar
Sudirman rupanya mengajarkan cara tak wajar Salem kepada seluruh anak panti asuhan di Kabupaten Tangerang.
Salah satu korban pelecehan yang dilakukan Sudirman diceritakan langsung oleh Bobby (nama samaran).
Mengutip iNews TV resmi YouTube, Bobby bercerita tentang perilaku tidak pantas yang dilakukan Sudirman di panti asuhan.
Bobby sendiri sudah tinggal di panti asuhan tersebut sejak tahun 2013, saat ia masih berusia 9 tahun.
Bobby mengaku menjadi korban pelecehan yang dilakukan Sudirman.
Bobby masih ingat penganiayaan yang terjadi di dalam mobil dan di kamar direktur panti asuhan.
“Kalau saya dilecehkan, kadang di mobil, kadang di kamar. Tapi saya juga memberontak,” ujarnya, Kamis (17/10/2024), seperti dikutip TribunJakarta.com.
Selain itu, Sudirman memaksa Bobby melakukan perbuatan tidak pantas.
Jika Sudirman tidak patuh, Bobby akan dihukum.
Sudirman sendiri sering menjadi dosen di televisi.
“Ya, Saya dihukum; Terimalah selama kamu tidak melakukan hal seperti itu.”
Bobby pun bercerita tentang kedamaian tak wajar yang diajarkan Sudirman kepada seluruh anak panti asuhan.
Sudirman keningnya sendiri; Salem diajari memiliki pipi dan bibir.
“Pipi aku, Seperti ciuman di kening dan perut,” ujarnya.
“Apakah ini untuk umum?” tanya reporter Abraham Silaban.
“TIDAK, Di kamarnya,” jawab Bobby.
“Apakah ini berlaku untuk setiap anak?” Abraham Silavan bertanya lagi.
“Semuanya,” kata Bobby.
Artikel ini dimuat di Jalan Sudirman, dugaan pelecehan; Pilihan anak angkat; Mereka yang terpisah dari teman lama; Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hanya Orang Berpenampilan Baik.