Bentrokan Sengit di Jabalia Gaza Saat Brigade Qassam dan Quds Menangkis Invasi Israel

Pertempuran sengit di Jabaliya di Gaza ketika Brigade Qassam dan Quds menghentikan kemajuan Israel

TRIBUNNEWS.COM – Pertempuran sengit terjadi di Jabaliya, Jalur Gaza, saat Brigade Qassam dan Quds melawan serangan Israel.

Israel ingin melaksanakan rencana Jenderal Giora Eiland yang mengusir paksa seluruh warga Palestina dari Gaza utara.

Pada tanggal 7 Oktober, protes warga Palestina terhadap pasukan Israel terus berlanjut di kamp Jabaliya di Gaza utara, ketika Israel terus membunuh dan melakukan pembersihan etnis terhadap 300.000 warga Palestina yang tersisa di bagian utara wilayah tersebut.

Pada hari Senin, setidaknya 10 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka setelah artileri Israel menembaki sekelompok orang di dekat stasiun Abu Qamar di kamp Jabaliya di Jalur Gaza utara.

The Jerusalem Post melaporkan pada hari Minggu bahwa tentara Israel berusaha mengusir puluhan ribu warga sipil Palestina dari Gaza utara di tengah serangan terhadap Jabaliya, serangan keempat terhadap kamp tersebut sejak perang Israel dengan Hamas dimulai.

Sekelompok ratusan tentara senior yang dipimpin oleh mantan ketua Dewan Keamanan PBB Giora Eiland telah mendorong “evakuasi permanen di Gaza utara” dalam beberapa bulan terakhir untuk memberikan tekanan pada pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

“Tindakan IDF pada hari Minggu tampaknya telah memicu evakuasi massal 150.000 hingga 250.000 warga Palestina dari Jalur Gaza utara berdasarkan Rencana Eiland,” lapor Post.

The Post menambahkan: “Atau, langkah ini bisa menjadi langkah pertama dalam evakuasi bertahap di seluruh Jalur Gaza utara, namun dengan kecepatan yang lebih lambat untuk mengurangi perlawanan internasional, terutama di Amerika Serikat.”

Anggota komunitas Yahudi yang pindah ke Israel telah mendorong perang di Gaza selama bertahun-tahun untuk memusnahkan 2,3 penduduk Palestina, menganeksasi mereka ke dalam Israel dan membangun pemukiman Yahudi di reruntuhan kota-kota Palestina.

Sementara itu, Brigade Quds, sayap bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ), menyatakan pejuangnya terlibat bentrokan bersenjata dengan unit infanteri Israel yang mencoba menyusup ke area Blok 2 kamp Jabaliya.

Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengatakan para pejuangnya terlibat dalam “pertempuran brutal jarak nol dengan pasukan musuh yang memasuki sebelah barat kamp Jabaliya di Jalur Gaza utara, menyebabkan banyak dari mereka terbunuh dan terluka.”

Kelompok itu mengatakan pihaknya menyerang tank Merkava Israel dengan mortir di daerah al-Qassasib di pusat kamp Jabaliya dan menembakkan roket ke desa-desa Israel di sekitar Jalur Gaza, termasuk Sderot, Nir Am dan lainnya.

Pada hari Sabtu, tentara Israel melancarkan serangan terhadap Jabaliya, mengepung kamp tersebut dan memerintahkan evakuasi seluruh warga Palestina dari Gaza utara, termasuk Kota Gaza.

Serangan udara Israel di masjid Jabaliya pada hari Minggu menewaskan 19 orang, termasuk jurnalis berusia 19 tahun Hassan Hamad, ketika sebuah pesawat tak berawak menyerang rumahnya. Menurut jurnalis Palestina Maha Hussaini, Hamad menerima ancaman dari tentara Israel pada hari-hari sebelum kematiannya.

PASAR: PERJALANAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *