Banyak Personel IDF Tewas di Medan Perang, Israel Rekrut Kaum Yahudi Haredi Mulai Bulan Depan

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan bahwa perekrutan Yahudi Haredi sebagai tentara cadangan akan dimulai pada awal bulan depan.

“Tentara Israel akan mulai merekrut orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks mulai bulan Agustus,” katanya seperti dikutip Anadolu Anjansi.

Kemudian aturan desain undang-undang rekrutmennya juga akan dirilis bulan depan.

“Gallant menyetujui rekomendasi tentara untuk mengeluarkan rancangan perintah kepada anggota komunitas Haredi bulan depan,” kata pernyataan itu.

Pernyataan Kementerian Pertahanan tidak menyebutkan berapa banyak orang Yahudi Haredi yang akan diangkat.

Namun surat kabar Jerusalem Post mengatakan sekitar 3.000 orang Yahudi Haredi akan ditetapkan sebagai tentara cadangan Israel.

“3.000 orang tersebut berasal dari kelas yang anggotanya sekitar 10.000-12.000 per tahun akademik, dengan lebih dari 60.000 Haredi dapat berpartisipasi dalam beberapa tahun akademik,” kata surat kabar itu.

Pada saat yang sama, surat kabar Israel Israel Hayom melaporkan bahwa setengah dari rekrutmen ini akan berusia antara 18 dan 21 tahun.

Kemudian. Diperkirakan 40 persen dari mereka yang direkrut berusia antara 21 dan 24 tahun.

10% sisanya berusia antara 24 dan 26 tahun, dikutip dari Al Mayadeen.

Pada akhir Juni, Mahkamah Agung Israel dengan suara bulat menyetujui wajib militer orang Yahudi Haredi menjadi tentara.

Jika pihak berwenang tidak menyetujui keputusan tersebut, semua hibah akan dihentikan.

“Penerapan hukum secara selektif dan tidak sah, yang merupakan pelanggaran serius terhadap supremasi hukum dan prinsip bahwa semua individu setara di depan hukum,” tegas Mahkamah Agung Israel.

Karena banyaknya tentara yang tewas di medan perang dan Israel membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, Kabinet Perang membahas perluasan dinas militer.

Berdasarkan keputusan Kabinet Perang Israel, masa dinas militer bagi prajurit adalah 3 tahun.

Yahudi Haredi, yang merupakan 13 persen dari populasi Israel yang berjumlah sekitar 9,9 juta jiwa, tidak bertugas di militer, dengan alasan komitmen untuk mempelajari kitab suci Yudaisme.

Hukum Israel mengharuskan setiap warga negara Israel yang berusia di atas 18 tahun untuk wajib militer selama masa ini.

Namun pengecualian Haredis dari dinas telah menjadi isu kontroversial selama beberapa dekade. Konflik Palestina vs Israel

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Israel juga mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata dan terus melakukan serangan brutal.

Hampir 38.200 warga Palestina tewas dalam serangan Israel.

Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan Israel juga mengakibatkan lebih dari 88.000 warga Palestina terluka.

Sebagian besar Jalur Gaza telah hancur akibat agresi Israel selama sembilan bulan.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait IDF, Yahudi Haredi, dan konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *