TRIBUNNEWS.COM, IRAN – Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Lebanon sejak Senin (23/9/2024).
Akibat penyerangan sejauh ini sekitar 558 orang.
Tentara Israel mengatakan pihaknya menyerang sekitar 1.600 situs Hizbullah di Lebanon, sementara 50 anak-anak tewas dalam serangan tersebut.
Hizbullah adalah sekutu terdekat Iran di Timur Tengah.
Iran memiliki sejarah panjang di balik berdirinya organisasi militer dan politik Hizbullah di Lebanon.
Faktanya, sebagian besar senjata dan amunisi yang digunakan Hizbullah dipasok oleh Iran.
Di tengah serangan Israel, akankah militer Iran langsung membantu Hizbullah?
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada Selasa (24/9/2024) bahwa Hizbullah, sekutunya, tidak boleh dibiarkan begitu saja.
“Hizbullah tidak bisa berdiri sendiri melawan negara yang dilindungi, didukung, dan dipasok oleh Barat, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat,” kata Pezeshkian dalam wawancara dengan CNN yang diterjemahkan dari bahasa Persia ke bahasa Inggris.
Ia meminta masyarakat internasional tidak membiarkan Lebanon menjadi Gaza berikutnya.
Serangan udara Israel di Lebanon terjadi kurang dari seminggu setelah ledakan alat seperti bahan peledak dan walkie-talkie milik anggota Hizbullah menewaskan 39 orang dan melukai sekitar 3.000 orang terluka.
Pezeshkian, yang berada di New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB tahunan, menuduh Israel menghasut perang.
Presiden berusia 69 tahun itu menekankan bahwa Iran tidak akan membiarkan negara mana pun memaksanya melakukan apa pun dan mengancam keamanan dan stabilitas nasionalnya.
Seorang analis politik yang berbasis di Teheran, Mohammad Reza Manafi, mengatakan meskipun ada pernyataan keras, Iran mengandalkan strategi menahan diri.
“Israel secara aktif berusaha melibatkan Iran dalam perang langsung,” kata Manafi.
“Jalan masih panjang bagi Iran untuk langsung memasuki perang namun Iran akan terus mendukung Hizbullah,” katanya. senjata canggih Iran
Iran dikenal sebagai salah satu negara di Timur Tengah yang memiliki militer lengkap.
Iran dikatakan memiliki senjata nuklir.
Selain itu, Iran memiliki rudal jarak jauh yang dapat dengan cepat mencapai Israel.
Kantor berita Iran baru-baru ini melaporkan bahwa sembilan rudal dari gudang senjata Iran dapat mencapai Israel.
Ternyata jarak Iran ke Israel sekitar 1.100 mil atau 1.770 kilometer.
Berikut uraian rudal buatan Iran yang mampu mencapai Israel, seperti dilansir kantor berita ISNA.
Sejil: 2.000–2.500 km (1.243–1.553 mil)
Batas waktu: 12-14 Maret
Khorramshahr 4 (Kheibar) Jarak: 2.000 km (1.243 mil)
Kecepatan: Mach 16 di luar angkasa; Mach 8 di udara
Jarak Emad: 2.000 km (1.243 mil)
Kecepatan: Mach 7.2
Syahab Seri 3: 2.000 km (1.243 mil)
Batas waktu: 7 Maret
Jangkauan Ghadr: Hingga 1.950 km (1.212 mil)
Batas waktu: 9 Maret
Jarak Paveh: 1.650 km (1.025 mil)
Kecepatan: 600-900 km/jam (373-559 mph)
Kheibar ShekanJangkauan: 1.450 km (901 mil)
Kecepatan: Lebih dari 5.000 km/jam (3.107 mph)
Fattah 2: Lebih dari 1.400 km (870 mil)
Kecepatan: Mach 5
Jarak Haji Qassem: 1.400 km (870 mil)
Kecepatan: Mach 5