TRIBUNNEWS.COM – Contoh khotbah Jumat 18 Oktober 2024.
Dalam artikel ini teks khutbah Jumat bulan Rabi’ul-Akhira 1446 Hijriah mengangkat topik keselamatan kehidupan di akhirat.
Dalam khutbah Jumat tanggal 18 Oktober 2024 diungkapkan pentingnya menjamin kehidupan akhirat bagi umat Islam.
Khatib dapat menyeru umat Islam untuk menyiapkan rezeki berupa keimanan dan ketakwaan, bukan harta benda.
Bekal kehidupan saat ini, baik berupa pengetahuan, keterampilan maupun pemikiran, menentukan bagaimana kehidupan akan dijalani di masa yang akan datang.
Contoh teks khotbah Jumat tentang keutamaan shalat berjamaah ini dapat dibaca hari ini, Jumat, 18 Oktober 2024, dalam khutbah Jumat.
Lihat contoh khutbah Jumat berikut ini, diambil dari laman Pondok Pesantren Lirboyo. Khutbah Jumat : Mempersiapkan Masa Depan Kehidupan قَدْ فَازَ فَوْزًا عَضًا. Jamaat Juma, Raja Allah…
Saya mengundang diri saya sendiri dan seluruh jamaah salat Jumat pada kesempatan yang baik ini. Mari kita hargai ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yakni dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jelaslah bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah abadi. Semua yang hidup di dunia ini mati dan meninggalkan segala sesuatu yang mereka cintai dan benci. Jamaah Jumat yang diberkati Allah…
Kematian bukanlah akhir dari perjalanan. Sesungguhnya kematian adalah awal dari sebuah perjalanan panjang dan tanpa akhir.
Ini adalah akhirat. Hanya ada dua jalan bagi manusia di akhirat: kebahagiaan abadi atau kesengsaraan abadi.
Maka dari itu, selagi kita di dunia ini hendaknya kita bekal semaksimal mungkin untuk perjalanan masa depan kita di kehidupan selanjutnya. Hari kehidupan setelah kematian tak lain hanyalah keimanan dan takwa ya bunda
Kekayaan atau harta benda. Hanya orang yang datang kepada Allah dengan hati yang suci yang akan selamat dari segala kesulitan dan penderitaan di akhirat. ALLAH SWT. Dia berkata:
Artinya: “(Nama) tidak ada nilainya di hari harta dan anak. Kecuali orang yang menghadapinya dengan hati yang suci.” (Surah Asi-Suaro; 88-89)
Dalam ayat kedua, Allah berfirman:
Artinya : “Dan berilah rezeki, karena sebaik-baik rezeki adalah takwa. Wahai orang-orang bijak, bertakwalah kepadaku.” (Baqarah: 197) Allah telah memberkahi jamaah salat Jumat…
Jadi mari kita benar-benar mempersiapkan apa yang akan kita bawa nanti.
Secara umum, kita hanya sesekali mengingat dan takut akan Tuhan, terutama ketika kita menghadapi kesulitan.
Namun ketika kemudahan dan kebahagiaan menghampiri kita, kita menjadi lengah dan lupa. Kita tidak menyadari bahwa kebahagiaan yang datang kepada kita adalah anugerah dari Allah SWT, Sang Pencipta lagi Maha Penyayang.
Bukankah sikap ini sama saja dengan bullying? Dekati saat Anda membutuhkannya dan tinggalkan hanya saat keinginan Anda terpenuhi.
Allah Ta’ala telah menegur orang yang melakukan hal tersebut dalam Al-Qur’an. Allah berfirman: Dan Allah berfirman:
Artinya: “Dan apabila seseorang dalam keadaan bahaya, maka dia berdoa kepada Kami dengan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya darinya, dia kembali (ke kesalahannya) seolah-olah dia tidak pernah shalat. Karena musibah yang menimpanya, maka orang-orang yang berbuat keterlaluan selalu melihat kebaikan dalam pekerjaannya.” (Surat Yunus, 12) Jamaah pada hari Jumat yang diridhoi Allah…
Kapanpun dan dimanapun kita berada, hendaknya kita selalu mengingat-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya. Baik kita di mesjid, di pasar, di kantor atau dimanapun kita berada hendaknya kita selalu mengingat Allah.
Hendaknya kita selalu mengingat Allah ketika susah dan senang. Firman Allah terdapat dalam Al-Qur’an: ُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ
Artinya: “Maka apabila kamu telah selesai shalat, ingatlah Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan tidur.” (Surah An-Nisa, ayat 103)
Padahal, hendaknya kita meningkatkan nilai ketakwaan dan mengingat Tuhan di saat-saat bahagia dan merdeka. Karena jika kita menyebut Allah ketika kita sedang bebas, maka Allah akan mengingat kita disaat kesulitan dan kesulitan kita.
Rasulullah SAW bersabda: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ احْفَظ اللّهَ تَجِدهُ امَامَكَ تَعَ Kehendak Allah, kehendak Allah, kehendak Allah, kehendak Allah Tuhan, kehendak Tuhan, kehendak Tuhan.
Artinya: “Takutlah kepada Allah (dengan perintah-Nya dan hindari larangan-Nya), maka Allah akan melindungimu, Allah akan melindungimu, dan kamu akan melihat Allah di hadapanmu. “Kenali Tuhan secara terbuka (dengan perintah-Nya dan takut akan larangan-Nya). Dan ketika kamu berada dalam kesulitan, Tuhan mengenalmu.” (H.R. Ahmed) Jamaah Jumat yang menyanyikan puji-pujian kepada Allah…
Banyak diantara kita yang gagal menerapkan sikap Taat dalam hidup. Hati kita mudah terlupakan dan terbengkalai oleh hiruk pikuk dunia. Kita masih belum bisa selalu mengingat Allah di setiap tempat dan situasi.
Oleh karena itu, kita masih sulit menjaga ketakwaan, hati kita mudah tergoda dan diuji.
Allah berjanji kepada mereka yang mempunyai tempat tinggal, mereka tidak akan pernah mengalami kesedihan dan kesulitan. Mereka juga dijanjikan surga, tempat kebahagiaan abadi. Tuhan berkata:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengucapkan: “Tuhan kami adalah Allah”, maka mereka akan hidup selama-lamanya, maka mereka tidak akan bersedih dan tidak akan bersedih. Inilah penghuni surga, tempat mereka kekal selamanya. Apapun yang mereka kerjakan, (QS. Ahqaf : 13-14)
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)