Bareskrim Dalami Konsekuensi Hukum Pernyataan Benny Rhamdani usai Tak Bisa Jelaskan Sosok T

TRIBUNNEWS.COM – Pak Baleskrim Poli akan mendalami akibat dari pernyataan Pak Beni Ramdani, Direktur Jenderal Badan Perlindungan Migran dan Pekerja Indonesia (BP2MI). Pasalnya, mereka tidak mampu membuktikan nomor Tuan T yang disebut-sebut sebagai pengelola perjudian online.​

Benny sebelumnya melontarkan pernyataan soal T, sosok di balik masifnya perjudian online yang memikat publik.​

Namun, meski sudah dua kali diinterogasi polisi, Benny tak mampu membuktikan nomor yang dimaksud.​

Valeskrim akan menganalisis lebih lanjut apakah komentar Benny bisa berdampak hukum.​

“Kita lihat dampak hukumnya. Kita analisa kembali dan pastinya kita lihat apakah nanti kita melihat informasi itu, apakah itu pemberitaannya atau yang lainnya.”​

Saat ditanya apakah kabar yang tersebar tersebut merupakan berita bohong, Johandani hanya mengatakan pihaknya akan mengusut lebih lanjut.​

Johandani juga belum bisa memastikan apakah pemeriksaan akan dihentikan atau dilanjutkan.​

Namun, dia memastikan untuk tidak menelepon Benny lagi.​

“Saya rasa itu sudah cukup,” katanya.​

“Tapi yang jelas dari sumbernya saja mereka tidak bisa menyebutkan siapa T. Jangan terpengaruh seperti kemarin dengan siapa yang pertama kali melaporkan sebagai T,” imbuh Johandani.​

Lebih lanjut, Dejkhandani mengatakan, pada pemeriksaan kemarin, keterangan Beni mengalami perubahan signifikan.​

“Ada banyak hal yang membuat petugas mengubah keterangannya pada tanggal 23 itu, yakni terkait materi yang awalnya disampaikan,” kata Dejuhandani kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin malam.

Salah satunya menyangkut orang yang memberikan informasi kepada Pak T.​

Benny bercerita, awalnya dia mendapat informasi mengenai statistik Mr. T dari salah satu korban TKI asal Kamboja.​

Namun, Dejkhandani mengatakan informasi tersebut kemudian diperbaiki oleh Beni pada tes kedua.​

“Diterima dari saudara Joko Purwanto, Ketua BP2MI asal Serang yang kini sudah meninggal,” kata Jodani.

Benny Ramadani juga disebut-sebut tak pernah memperlihatkan bentuk T di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Listo Segut Prabowo.

Bahkan, Binney sebelumnya sempat mengaku kaget saat Jokowi dan Kapolri membeberkan angka T dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.​

“Dia bilang tidak (membuat huruf T jelas di depan Jokowi dan Risto).”

“Katanya dia tidak menyebutkan secara eksplisit siapa Pak T,” kata Johandani. Bareskrim Polda Metro Jaya, Senin (5 Mei 2024) malam, usai memeriksa Direktur BP2MI Beni Ramadani terkait oknum T pengendali perjudian online. (Tribunnews.com/Abidi Linda Shakti)

Pada Senin (5 Mei 2024), Benny diinterogasi selama delapan jam oleh Penyidik ​​Barescrim dan melontarkan 64 pertanyaan.​

Benny Ramadani diperiksa pada pukul 20.17 WIB.

“(Tantangannya) ada 64 pertanyaan,” kata Binney kepada wartawan.

Saat ditanyai awak media, Benny enggan membeberkan identitas T.​

“Kalau materinya dikirim ke penyidik ​​ya, berkaitan dengan materi ke penyidik,” ujarnya.

Ia belum mau membeberkan secara detail mengenai kepribadian Pak T yang sedang ramai diperbincangkan di Indonesia, termasuk kewarganegaraannya.

“Tidak ada komentar,” katanya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdi Rianda S.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *