Virus West Nile Terus Menyebar di Israel, 153 Orang Terinfeksi, 11 yang Meninggal 

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Israel melaporkan 153 orang telah terjangkit virus mematikan atau virus West Nile.

11 orang diketahui meninggal karena penyakit tersebut.

Seperti yang dilaporkan Jerusalem Post, sebagian besar pasien berasal dari wilayah tengah negara tersebut. 

“Secara umum, sekitar 80 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala demam West Nile,” lapor Jerusalem Post mulai Kamis (4 Juli 2024). 

Dan sekitar 20 persen pasien yang terinfeksi mengalami berbagai gejala, termasuk demam, rasa tidak enak badan, sakit kepala, atau nyeri tubuh.

Komplikasi neurologis terjadi pada kurang dari 1 persen orang yang terinfeksi. 

Umumnya virus ini tergolong penyakit ringan, namun pada beberapa kasus dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian.

Seperti yang dilaporkan Jerusalem Post, delapan dari 100 orang dirawat di perawatan intensif dan saat ini berada dalam kondisi kritis dengan obat penenang dan ventilasi. 

Menurut laporan Jpost, sebagian besar pasien tinggal di Israel tengah, beberapa dari wilayah Sharon, dan dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba. 

Enam pasien dirawat di Sheba Medical Center, tiga di antaranya menggunakan ventilator dan dalam kondisi kritis. 

Sejauh ini, di Rabin Medical Center-Kampus Beilinson di Petah Tikva, lima pasien meninggal dunia, delapan orang dirawat di rumah sakit, dan delapan pasien yang diduga mengidap virus tersebut belum menjalani pemeriksaan di laboratorium pusat. 

Di Meir Medical Center, 25 pasien dirawat di rumah sakit karena demam West Nile, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis dan menerima ventilator serta obat penenang.

Pasien lain dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv.

Virus West Nile disebabkan oleh virus yang ditemukan di alam liar, kebanyakan pada burung. 

Perjalanan penyakit dimulai ketika nyamuk menggigit burung dan menularkannya dengan virus yang masih hidup di tubuh burung tersebut. 

Pada tahap selanjutnya, nyamuk terus menggigit dan menyebarkan virus ke hewan dan manusia. 

“Secara umum virus ini dianggap penyakit ringan, namun dalam beberapa kasus, virus ini menyebabkan morbiditas parah bahkan kematian,” dikutip dari Jerusalem Post, Rabu (3/7/2024). 

Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Dalam beberapa kasus, muncul penyakit mirip flu yang dapat sembuh dengan sendirinya. 

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, lemas, nyeri sendi dan otot, konjungtivitis, ruam, dan terkadang mual dan diare.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *