Kemenag Ajak Nazir Wakaf Aktif dalam Ekonomi Indonesia

Dilansir reporter Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) ingin Yayasan Keagamaan Nazir ikut aktif dalam perekonomian Indonesia.

Nazir adalah pihak yang menerima harta wakaf dari Waqif dan mengelola serta mengembangkannya sesuai peruntukannya.​

Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, menjelaskan banyak aset wakaf yang dapat dihasilkan melalui kampanye amal Islam ini untuk mendorong pembangunan ekonomi umat.​

Hal itu diungkapkannya pada Jumat (6 September 2024) pada Forum Wakaf Produktif (FWP) III Musyawarah Nasional (Munas) di Daarut Tauhiid (DT), Bandung.

“Saya juga memiliki cita-cita agar sembilan Nazi menguasai perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Ia mengatakan, terdapat peluang bagi umat Islam Indonesia yang dapat dikembangkan menjadi pusat terpadu sebagai tujuan percontohan pengembangan aset wakaf, yang akan berdampak luas terhadap perekonomian.​

“Ada pasar, sekolah, masjid, lembaga pembelajaran dan penelitian, dll. Di sana kita bisa belajar tidak hanya mata pelajaran agama tapi juga mata pelajaran dunia (sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan),” ujarnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Vayono menekankan pentingnya bekerja sama dengan pemangku kepentingan dari organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.​

Selanjutnya akan disiapkan lokasi-lokasi strategis untuk proyek wakaf. Suatu wilayah atau pulau dijadikan sebagai pusat pengembangan pelayanan masyarakat wakaf.​

Oleh karena itu, ia menyerukan adanya kesepakatan bersama antara agama dan organisasi keagamaan guna mewujudkan cita-cita tersebut.​

“Kita tidak hanya di masjid tapi juga di masyarakat. Kalau ormas keagamaan dan kemasyarakatan bersatu, tidak sulit untuk memberikan pelayanan sosial, rumah sakit, dan sebagainya,” jelasnya.

Kami berharap melalui forum ini kita dapat mengembangkan kebijakan wakaf terkini, memberikan dukungan kepada Nazir dan wakaf, serta meningkatkan efektivitas pengelolaan proyek wakaf.

Konferensi Nasional “Transformasi Wakaf Nasional: Inovasi, Kolaborasi dan Digitalisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, Menuju Indonesia Emas 2045” merupakan acara empat tahunan yang diselenggarakan oleh FWP.

Forum ini berfungsi sebagai wadah berkumpulnya para nazar, praktisi wakaf, akademisi, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk berdiskusi, menilai, meningkatkan sinergi antar pihak dan mendorong inovasi dalam pengelolaan wakaf.

“Konferensi nasional ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membahas berbagai isu wakaf terkini, antara lain kapasitas nazir terkait era digital, penguatan regulasi wakaf, peran dan kerja sama pemangku kepentingan sektor wakaf, penguatan literasi wakaf dan beberapa isu terkait lainnya sebagai kerja sama dengan ekosistem keuangan syariah tanah air,” jelas Bobby Manulang, Ketua Forum Wakaf Produktivitas.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh 55 tokoh wakaf Indonesia yang telah mendapat izin wakaf uang dari Badan Wakaf Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *