Pavel Durov

TRIBUNNEWS.COM – Pavel Durov, pendiri dan CEO program perpesanan Telegram, ditangkap pada Sabtu (24/8/2024) di bandara Bourges di Prancis.

Pencarian namanya pun menjadi tren perbincangan dunia maya.

Menurut Reuters, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan penangkapan Durov disebabkan oleh kurangnya moderasi konten di Telegram.

Siapa Pavel Durov?

Simak profilnya pada artikel di bawah ini untuk informasi selengkapnya. Profil dan sosok Pavel Durov

Menurut CNN, Durov lahir sebagai Pavel Valerievich Durov pada 10 Oktober 1984 di Rusia.

Meski lahir di Rusia, Durov menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Turin, Italia, tempat ayahnya bekerja.

Sebelum VKontakte dibuat, Durov diketahui belajar di Universitas Negeri St. Petersburg dan lulus pada tahun 2006.

Tahun ini, bersama Ilya Perekofsky, ia mendirikan VKontakte.

Dia meninggalkan tanah airnya pada tahun 2014 setelah menolak memenuhi tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial VKontakte, yang dia jual.

Setelah meninggalkan Rusia, Durov menjadi warga negara Prancis pada Agustus 2021.

Menurut media Prancis, Durov juga menerima kewarganegaraan Uni Emirat Arab (UEA).

Dia juga St. Kitts dan Nevis, negara kepulauan kembar di Karibia.

Sebelumnya, Durov dan Telegram memindahkan kantornya ke Dubai pada tahun 2017.

Menurut Forbes, Durov meninggalkan Rusia karena tidak ingin bekerja sama dengan dinas rahasia Rusia dan memberikan data terenkripsi dari pengguna media sosial pertama. Orang terkaya di dunia

Beberapa orang menyebut Durov sebagai “Zuckerberg” Rusia karena ia menciptakan Vkontakte pada usia 22 tahun.

Selain Vkontakte dan Telegram, Pavel dan saudaranya Nikolai juga menciptakan sistem blockchain yang disebut TON.

Mereka berhasil mengumpulkan 1,7 miliar dolar AS dari investor untuk mendirikan perusahaan ini.

Sayangnya, sistem ini ditutup setelah dilarang oleh USCO.

Apalagi, hubungan Durov dengan Rusia tidak berakhir saat ia meninggalkan negara tersebut.

Rusia memblokir Telegram pada tahun 2018 setelah aplikasi tersebut menolak perintah pengadilan yang mengizinkan layanan keamanan negara mengakses pesan terenkripsi penggunanya.

Pemblokiran tersebut dicabut pada tahun 2020 setelah Telegram setuju untuk memerangi terorisme dan ekstremisme di platformnya.

Durov dikabarkan tiba di Indonesia dan melakukan pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika era Rudiantara di Jakarta pada Selasa (1/8/2017).

Saat itu, Telegram diblokir oleh Indonesia karena menolak mematuhi berbagai peraturan. Apa itu Telegram?

Mengutip CNBC, Telegram merupakan layanan chat berbasis teks yang mirip dengan WhatsApp.

Chatting di Telegram digunakan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia sebagai alat komunikasi sehari-hari yang mudah.

Pengguna juga dapat mengunggah cerita, membuat grup, atau membuat kata

Saluran ini dapat menjangkau jutaan pelanggan dan menjadi platform resmi untuk memposting berita dan informasi.

Pengguna baru harus setuju untuk tidak melakukan spam atau spoof, mempromosikan kekerasan, atau memposting konten pornografi ilegal.

Namun dalam praktiknya, Telegram memiliki moderasi konten yang lebih sedikit dibandingkan jaringan media sosial besar yang berbasis di AS. Dimana moderator biasanya menghapus seruan kekerasan yang terang-terangan. Siapa pencipta Telegram?

Telegram dibuat oleh pengusaha Rusia Pavel Durov dan saudaranya Nikolai, seorang programmer dan ahli matematika.

Mereka memperoleh kekayaan dengan menciptakan jejaring sosial VKontakte di Rusia pada tahun 2006.

Platform ini dengan cepat menjadi populer di kalangan orang Rusia dan menjadi incaran para miliarder yang memiliki hubungan dengan Kremlin.

Namun, Durov meninggalkan negaranya dan memilih menjual sahamnya di VKontakte.

Saat itulah ide Telegram lahir.

Kemudian ia ditemani oleh Nikolai yang menciptakan sistem transmisi data platform tersebut.

Mark Zuckerberg dari Rusia yang dijuluki Pavel tinggal di pengasingan.

Ia kerap menjadi berita utama karena kekayaannya lebih dari $10 miliar (Rs 154 triliun).

Platform ini terkait erat dengan mata uang kripto dan pada tahun 2018 menerbitkan penawaran koin pertamanya yang disebut Telegram Open Network. Biodata

Nama lengkap: Pavel Valerievich Durov

Nama panggilan: Pavel Durov

Profesi: Pengusaha Rusia, pendiri jejaring sosial VK, CEO perusahaan perpesanan Telegram

Tanggal lahir : 10 Oktober 1984

Usia: 39

Tempat lahir: Saint Petersburg, Rusia

Kekayaan bersih: $600 juta (2016)

Pendidikan: Universitas Negeri Petersburg (2002-2006)

Kebangsaan: Emirat, Prancis, Rusia, Saint Kitts dan Nevis, Uni Soviet

Saudara laki-laki: Nikolay Durov

Orangtua: Valery Durov, Albina Durova

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *