Pelatih Filipina Dapat Ancaman Pembunuhan, PSSI Buka Suara: Itu Tindakan Kriminal!

TRIBUNNEWS.COM – Anggota Exco PSSI Arya Sinuling menanggapi ancaman pembunuhan yang diterima pelatih Filipina Tom Santfiet.

Arya menunjukkan kepada Sinuling bahwa tindakan tersebut bisa dianggap sah.

Bagaimana pun, ancaman pembunuhan adalah tindak pidana yang mengandung unsur ancaman kekerasan atau intimidasi.

“Siapa pun yang melakukan pengancaman tersebut bisa kami upayakan hukum, itu tindak pidana, akan ditindak sesuai hukum,” kata Arya Sinulingga seperti dikutip Kompas.com, Senin (6/10/2024).

Ancaman itu disampaikan jelang laga penentuan timnas Indonesia kontra Filipina jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Laga tersebut akan dilangsungkan pada Selasa (6/11/2024) pukul 19.30 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Dengan adanya ancaman pembunuhan terhadap Tom Saintfiet dari individu, Arya sangat sedih atas kejadian tersebut.

Ia pun meminta netizen Indonesia lebih cerdas dalam mendukung timnas Garuda.

“Kami menyayangkan adanya ancaman seperti itu,” kata Arya.

“Para netizen dimohon untuk tidak mengancam atau mempermainkan tindakan tersebut karena membawa akibat hukum,” imbuhnya.

Anggota Exco tersebut juga berharap netizen Indonesia bisa memberikan dukungan yang lebih positif kepada timnas Indonesia.

Sebab tindakan negatif menjauhkan sepak bola Indonesia dari hal-hal baik.

“Kamu pandai mendukung tim nasional, bukan.”

Karena itu menjauhkan sepak bola kita dari hal-hal baik,” ujarnya.

Diketahui, saat ini Timnas Indonesia tengah berada dalam dinamika positif dalam perkembangan sepak bola.

Biarlah tindakan suporter Indonesia tidak merugikan sepakbola Indonesia.

“Sekarang kami membangun sepak bola dengan baik,” katanya.

“Sepak bola membawa kebahagiaan, sepak bola tidak membawa kekerasan, jadi hentikan hal-hal seperti itu,” imbuhnya.

Tom Saintfiet sebelumnya mengaku mendapat ancaman pembunuhan karena salah bertindak demi kepentingan Vietnam mengalahkan Indonesia.

“Saya menerima ancaman pembunuhan dari banyak fans dan fans Indonesia,” kata Tom Santfiet seperti dikutip Bola Sport.

“Saya pelatih yang jujur, saya tidak tahu apakah perkataan saya disalahartikan oleh media,” tambahnya.

Ucapan pelatih kepala timnas Filipina usai laga melawan Vietnam itu ditujukan hanya untuk memenangkan laga melawan Indonesia.

Namun menurut berbagai penafsiran media, Tom Santfiet lebih mendukung Vietnam untuk melaju ke babak berikutnya dibandingkan Indonesia.

Itu semua tidak benar, sang pelatih hanya ingin menang, membawa nama negara yang dipimpinnya, bukan karena pihak ketiga atau Vietnam.

Ia hanya ingin meraih hasil maksimal pada laga terakhir turnamen kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pasalnya, Filipina tidak akan melaju ke babak selanjutnya karena mereka duduk di posisi terakhir Grup F dengan raihan satu poin.

Di sisi lain, Indonesia membutuhkan kemenangan melawan Azkals untuk menjamin satu tempat di babak ketiga.

Berbeda dengan Vietnam yang berharap tim asuhan Garuda bisa merasakan sakitnya kekalahan melawan Filipina, Bintang Emas juga harus meraih hasil positif saat melawan Irak.

(Tribunnews.com/Pradipta Aji Surya Pratama) (BolaSport/Metta Rahma Melati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *