Daftar Jabatan yang Mensyaratkan STR pada Seleksi CPNS 2024

TRIBUNNEWS.COM – Seleksi CPNS 2024 memiliki beberapa posisi keterampilan kesehatan yang memerlukan Surat Tanda Registrasi (STR).

STR tersebut harus masih berlaku pada saat diminta, dibuktikan dengan tanggal berlaku yang tercantum pada STR.

Ketentuan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 322 tentang Otorisasi dan Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (PAN RB) Tahun 2024 tentang Surat Keterangan Persyaratan Pendaftaran Untuk Melamar Jabatan Fungsional Kesehatan Dalam Pengadaan Aparatur Sipil Negara Tahun Anggaran 2024.

Di bawah ini daftar jenis jabatan kesehatan fungsional yang memerlukan STR. Dokter, Pendidik Klinik, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Psikolog Klinis, Praktisi Perawat, Perawat Terlatih, Terapis Gigi dan Mulut, Terlatih Terapis Gigi dan Mulut, Terlatih Dokter Anestesi, Terlatih Asisten Dokter Anestesi, Terlatih Bidan, Terlatih Bidan, Terlatih Apoteker, Terlatih Asisten Apoteker, Apoteker Terlatih Fisioterapis Fisioterapis Terlatih Ahli Gizi Terlatih Teknolog Medis Terlatih Ahli Radiologi Terlatih Ahli Radiologi Terlatih Ahli Kacamata Berkualitas Refraktor Disinfektan Lingkungan Teknisi Medis Elektronik Berkualitas Teknisi Medis Elektronik Berkualitas Ahli Okupasi Terlatih Ahli Prostetik Ortodonti Terlatih Teknisi Gigi Terlatih Teknisi Transfusi Darah Terlatih Terapis Bicara Ahli Entomologi Kesehatan terlatih Seleksi CPNS 2024 Pembukaan Agustus 2024

Pemerintah berencana memulai seleksi CPNS 2024 pada minggu pertama Agustus 2024.

“Kita tunggu minggu pertama (rencananya pendaftaran CPNS dimulai Agustus). Insyaallah mudah-mudahan selesai, karena hanya ada 3 kementerian (K/L yang belum menyampaikan komposisinya). mengejarnya,” kata Sekretaris PAN-RB Azwar Anas saat menemui awak media di Kantor KemenpanRB, Jakarta, Selasa (30 Juli 2024).

Berbeda dengan tahun lalu, seleksi CPNS dan seleksi PPPK tahun ini tidak dilaksanakan secara bersamaan.

Pemerintah berencana memberi prioritas pada seleksi CPNS.

Saat ini masih ada tiga kementerian/lembaga lain yang belum memberikan laporan kebutuhan parenting di tempat kerja.

Jadi CPNS didahulukan, karena PPPK kemarin masih menyelesaikan, karena PPPK itu urusan keuangan daerah, kata Azwar Anas.

Penyebab tidak cocoknya seleksi PPPK dan seleksi CPNS adalah karena pemerintah masih mengatur berbagai sistem dan prosedur ujian masuk.

Azwar Anas menambahkan, salah satu variabel yang diatur pemerintah adalah terkait anggaran kebutuhan PPPK.

Anas mengatakan, “Ternyata tidak diadopsi karena sudah ada pelatihan yang disiapkan. Itu karena keuangannya sudah melebihi 35%. Jadi banyak variabel yang terkait dengan P3K.”

Selain itu, pembersihan barang data personel PPPK juga dilakukan.

Sejumlah pegawai PPPK, termasuk tenaga pengajar dan dalam hal ini seorang guru, dipastikan tak masuk dalam daftar pegawai Kepegawaian Negara (BKN), namun disebut tetap bekerja.

“Jadi kami putuskan semua solusi SDM non-ASN akan berbasis data BKN, karena begitu terbuka, akan terbuka solusi lain juga,” ujarnya.

Ia kemudian menegaskan, “Data terkait guru akan kita bahas bersama presiden nanti.” 

(Tribunnews.com/Widya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *