Kasus Mpox di Uganda Meningkat karena Clade Ib, Menular dari Kontak Kulit ke Kulit

Dilansir jurnalis TribuneNews.com, Reena Ayu

TRIBUNNEWS.COM, Uganda – Uganda kembali mencatat peningkatan kasus MPOX.

Seluruh pasien tertular clade baru, yaitu IB, yang dianggap lebih mematikan.

Henry Gatyanga Mwebesa, direktur jenderal layanan kesehatan di Kementerian Kesehatan Uganda, mengatakan penyakit ini menyebar melalui kulit atau kontak kulit.

“Jumlah pasien yang terinfeksi virus mpox varian baru di Uganda meningkat menjadi 11,” Anadolu Agency mengutip pejabat senior kesehatan, Senin (16/9/2024).

Tidak ada lagi kematian hingga Sabtu lalu. Otoritas kesehatan negara tersebut pertama kali melaporkan wabah ini pada tanggal 24 Juli, menyatakan bahwa penyakit tersebut diimpor dari Republik Demokratik Kongo (DR Kongo).

Uganda berbatasan dengan Kongo, tempat wabah ini dimulai pada Januari 2023.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 14 Agustus, ketika varian baru diidentifikasi yang lebih mudah menyebar antar manusia, dan menekankan bahwa mpox adalah “cacar monyet”.

Menurut WHO, wilayah Afrika kini mengalami peningkatan kasus dan 14 negara terkena dampaknya.

Hampir semua kasus yang dilaporkan di Afrika terjadi di Kongo, dimana tercatat lebih dari 500 kematian akibat MPOX. Infeksi Mpox menyebabkan gejala mirip flu dan luka berisi nanah, dan menyebar melalui kontak fisik yang dekat.

Penyakit ini juga bisa menular melalui sentuhan benda-benda yang terkontaminasi virus, seperti seprai, pakaian, dan handuk. Penyakit ini biasanya ringan, namun bisa berakibat fatal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *