Laporan reporter Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Spanduk yang mendukung pemimpin PDI Perjuangan (PDIP) Eri Cahyadi untuk kembali mencalonkan diri di Pilkada Surabaya bermunculan di beberapa tempat di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Dukungan tersebut ditunjukkan dengan Billboard yang menampilkan wajah Eri Cahyadi dan berbagai prasasti.
Dimana, tertulis “Surabaya Maju, Indonesia Maju”.
Tak hanya itu, juga terdapat gambar organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) yang mengusung tagline ‘Tetap di Garis Rakyat’.
Ini pertanda Relawan Projo pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 akan mendukung Eri Cahyadi yang merupakan PDIP.
Dalam spanduk bergerak tersebut, Bendahara Umum DPP Projo Barus mengungkapkan, pihaknya memang mendukung Eri Cahyadi pada pemilu sebelumnya.
Tim juga merasa Eri Cahyadi bisa memimpin Surabaya dengan baik.
“Projo pada pemilu sebelumnya juga mendukung Cak Eri (Eri Cahyadi) dan kita lihat kepemimpinannya di Surabaya sangat bagus,” kata kelompok itu kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/7/2024).
Selain itu, Rombongan mengatakan Eri Cahyadi sangat senang dengan program yang diusung oleh Prabowo-Gibran yaitu makanan bergizi gratis.
Sebaliknya, kata dia, Surabaya akan menjadi kota yang dipilih untuk melakukan eksperimen makan sehat.
Cak Eri juga senang dengan program pangan gratis Prabowo-Gibran, rencananya nanti akan dilakukan simulasi di Surabaya, katanya.
Kelompok tersebut melihat Eri Cahyadi juga mempunyai visi yang baik untuk pembangunan Surabaya.
Apalagi menjadikan Surabaya sebagai kota bandara pintar di Indonesia.
Selain itu, lanjut tim, Eri Cahyadi yang masih menjabat Wali Kota, sangat mencintai masyarakat Surabaya.
“Projo akan mendukung impian dan cita-cita Cak Eri untuk membawa kesejahteraan bagi Surabaya,” tutupnya.
Diketahui, dukungan Relawan Projo kepada Eri Cahyadi berbeda dengan dukungan calon daerah lainnya.
Projo juga pernah mendukung para pemimpin daerah yang merupakan kartu partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan pendukung Prabowo-Gibran.
Sedangkan Eri Cahyadi merupakan anggota PDIP yang “berselisih” dengan KIM dan Prabowo-Gibran.