Tentara Israel memperkirakan akan ada 100.000 tentara Israel yang cacat pada tahun 2030
TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan pada 14 Agustus bahwa unit rehabilitasi militer telah merawat lebih dari 10.000 tentara sejak 7 Oktober.
Sejak awal perang genosida di Gaza, lebih dari 10.000 tentara telah dirawat di departemen rehabilitasi militer.
Menurut data, 37 persen dari mereka yang dirawat menderita “trauma fisik pada ekstremitas,” sementara 35 persen menderita “PTSD atau gangguan otak traumatis lainnya.” 68 persen dari mereka yang dirawat adalah deposan.
Selain itu, Departemen Rehabilitasi memperkirakan pada tahun 2030, akan terdapat sekitar 100.000 penyandang disabilitas, setengahnya terkait dengan penyakit mental.
“Kementerian Pertahanan saat ini sedang mendiskusikan strategi untuk menangani mereka yang terluka dalam perang, selain 62.000 IDF penyandang disabilitas yang dirawat sebelum perang,” Haaretz melaporkan pada hari Rabu.
Angka yang mengejutkan ini terjadi ketika Israel bersiap melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Meski menghancurkan wilayah tersebut dan menewaskan puluhan ribu orang, analisis terbaru menunjukkan bahwa tentara hanya berhasil mengalahkan tiga batalyon Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas.
“Hingga 1 Juli, hanya tiga dari 24 batalyon ini yang tidak efektif, artinya mereka dihancurkan oleh tentara Israel,” lapor CNN pada 5 Agustus mengutip data dari Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War ( ISW). .
Dia menambahkan, delapan batalyon tersebut efektif dalam pertempuran dan dapat menyerang tentara Israel di Gaza. 13 batalyon yang tersisa hancur, tidak mampu melakukan serangan balik.
Pada bulan Maret, tentara Israel mengklaim bahwa 20 dari 24 batalyon Qassam telah “dihancurkan”.
Selain pasukan Qassam, Pasukan Jihad Quds Islam Palestina (PIJ), Brigade Syuhada Al-Aqsa, Brigade Mujahidin dan banyak kelompok lainnya hadir di seluruh wilayah dan terus melawan tentara Israel.
Menurut data yang dirilis Biro Statistik Palestina (PCBS) pada 11 Agustus, Israel membunuh hampir dua persen dari seluruh penduduk Jalur Gaza dalam perang genosida di wilayah tersebut.
SUMBER: ANAK