Zero ODOL Bisa Diterapkan Bila Ada Pembenahan SDM di Jembatan Timbang dan Daya Dukung Jalan

Laporan reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk dapat menerapkan kebijakan Zero Oversize Overload (ODOL), perlu adanya perbaikan pada sumber daya manusia (SDM. HH.) dan peralatan di jembatan timbang. 

Jika hal ini tidak dilakukan, Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan kesulitan menerapkan kebijakan tersebut. 

Teknisi transportasi dan logistik Bambang Haryo Soekartono mengatakan, jumlah sumber daya manusia di jembatan timbang sangat sedikit dan banyak peralatan yang rusak.

Selain itu, dari total 141 jembatan gantung yang ada di Indonesia, hingga saat ini baru 25 jembatan gantung yang dibuka. Itupun tidak bekerja 24 jam, melainkan hanya 8 jam.

“Sama saja berbohong jika serius menerapkan Zero Odol,” kata Bambang dalam keterangannya, Kamis (26/9/2024).

Oleh karena itu, keseimbangannya perlu ditingkatkan terlebih dahulu, terutama sumber daya manusia dan peralatannya.

“Kalau belum, sulit sekali jika ingin menerapkan Zero Odol,” ujarnya. 

Selain bobot, menurut Hario, hal lain yang perlu ditingkatkan adalah daya tampung jalan.

Ia mengungkapkan, daya tampung beban jalan atau beban gandar (MST) golongan 1 terberat di Indonesia hanya 10 ton, sedangkan negara lain seperti China mencapai 100 ton, Jepang dan Eropa 75 ton.

Artinya, seluruh jalan yang ada harus dihancurkan. “Konstruksinya harus kuat,” ujarnya.

Bambang menyarankan agar Kementerian Perhubungan membuat rencana yang bisa menjadi pedoman penerapan zero ODOL.

“Kami punya badan BRIN yang bisa terlibat dalam melaksanakan perencanaan ini. Semua litbang dikumpulkan di BRIN,” kata anggota dewan pakar Gerindra itu.

Menurutnya, penerapan Zero ODOL juga harus didiskusikan dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mencari solusi bersama karena tidak ada pihak yang dirugikan ketika kebijakan tersebut diterapkan.

“Semua pemangku kepentingan perlu duduk bersama untuk mencari solusi yang dapat diterima semua pihak,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *