Lebanon Tuding Israel Jadi Dalang Peledakan Pager, Janji Bakal Lakukan Serangan Balik

 TRIBUNNEWS.COM – Hizbullah sayap kanan Lebanon menuduh Israel sebagai dalang serangkaian ledakan kawat di Lebanon dan Suriah.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab setelah ribuan pager genggam di Lebanon secara mengejutkan diserang dunia maya dan meledak pada saat yang bersamaan.

Masih belum jelas bagaimana perangkat komunikasi yang digunakan di Lebanon dirancang untuk meledak.

Pasukan keamanan internal Lebanon mengatakan perangkat komunikasi nirkabel didistribusikan ke seluruh Lebanon, terutama di pinggiran selatan Beirut, yang merupakan basis Hizbullah. 

Tiga sumber keamanan mengatakan bahwa pager yang meledak tersebut adalah model terbaru yang dibawa Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut laporan Menteri Kesehatan Lebanon Firas Aviad, sedikitnya 9 orang kehilangan nyawa dalam serangan siber tersebut.

Sementara itu, 2.750 orang mengalami luka-luka, lebih dari 200 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Dari rekaman video X yang beredar di media sosial, terlihat banyak orang yang terluka akibat serangan siber terhadap beam.

Dalam salah satu video CCTV, terlihat seorang pria sedang memetik buah di supermarket ketika tasnya hancur akibat ledakan.

Korban luka berlumuran darah, ada yang luka di wajah dan tangan, serta ada juga luka di daging. Puluhan orang yang terluka dievakuasi ke rumah sakit di Beirut dan wilayah selatan.

Situasi mencekam juga terjadi di kota Tirus dan Sidon, puluhan ambulans dikerahkan untuk mengangkut pasien di kedua arah.

Di antara korban luka di Beirut, selain warga sipil, adalah duta besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani dan dua pegawai kedutaan. Ibu Israel menjadi seorang pria sejati

Menurut CNN International, kejadian luar biasa ini terjadi di saat permusuhan antara Hizbullah dan Israel meningkat dan ketegangan di kawasan meningkat.

Organisasi militan Hizbullah yang didukung Iran menyalahkan Israel atas ledakan mematikan yang menimpa banyak orang.

“Kami menganggap musuh Israel bertanggung jawab penuh atas serangan mematikan ini, yang mengakibatkan syahid (pembunuhan) banyak orang, dampaknya terhadap warga sipil dan cederanya banyak orang dalam berbagai cara,” kata organisasi militan Lebanon tersebut.

Selain itu, Hizbullah bersumpah akan membalas serangan Israel.

“Musuh pembunuh dan pengkhianat ini pasti akan menerima hukuman yang adil atas serangan berdosa ini, baik dengan cara yang dapat diprediksi maupun tidak terduga,” tegas Hizbullah dalam rilis resminya.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pun mengecam serangan tersebut karena menganggap tindakan Israel merupakan pelanggaran serius.

“Serangan itu merupakan agresi Israel, yang merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon dan merupakan kejahatan menurut semua standar,” kata Mikati, menurut kantor berita NNA yang dikelola pemerintah setempat. katanya

Sementara itu, Menteri Penerangan Ziad Makari mengatakan pada konferensi pers di Beirut bahwa pemerintah Lebanon telah menghubungi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara terkait untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan yang sedang berlangsung ini. Mengapa pager digunakan dalam serangan itu?

Sebelum serangan pager massal di Lebanon, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan anggota kelompoknya untuk berhati-hati dan tidak membawa ponsel.

Nasrallah mengklaim bahwa ponsel dapat digunakan oleh Israel untuk melacak pergerakan kelompok tersebut. Inilah sebabnya mengapa organisasi-organisasi ini mulai menggunakan pager untuk berkomunikasi.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada Associated Press bahwa perangkat yang meledak itu milik merek baru yang belum pernah digunakan kelompok tersebut sebelumnya.

Beberapa analis menduga serangan itu mungkin menyebabkan baterai pager menjadi terlalu panas dan perangkat meledak. Tindakan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Mereka mengatakan ada semacam gangguan dalam rantai pasokan yang merusak pager selama produksi atau pengiriman.

“Baterainya mungkin setengah meledak, setengah asli,” kata Carlos Perez, direktur intelijen keamanan untuk TrustedSec.

Mantan perwira Angkatan Darat Inggris dan ahli penjinak bahan peledak, Sean Moorhouse, memperkirakan ledakan buku catatan Pagr disebabkan oleh detonator listrik yang menggunakan muatan yang sangat kecil namun memiliki daya ledak tinggi.

Intervensi rantai pasokan berada di garis depan dalam dunia keamanan siber karena banyak insiden penting yang baru-baru ini dialami oleh peretas yang dapat mengakses produk saat masih dalam pengembangan.

Namun, serangan ini biasanya terbatas pada perangkat lunak.

Karena perangkat diakses secara langsung dan tidak dari jarak jauh, intervensi dalam rantai pasokan perangkat keras lebih jarang terjadi.  (Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *