Terungkap, Tentara Israel Telah Membunuh 366 Staf PBB dan Juga Anggota Keluarga Mereka di Gaza

Terungkap, Israel membunuh 366 staf PBB dan anggota keluarganya di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Israel dilaporkan telah membunuh 366 staf PBB dan anggota keluarganya di Gaza.

Israel terus menargetkan fasilitas PBB di Gaza sebagai bagian dari kampanye genosida di jalur tersebut.

Ratusan anggota staf PBB dan anggota keluarga mereka telah dibunuh oleh tentara Israel di Gaza, menurut laporan PBB yang tidak dipublikasikan yang diperoleh outlet berita Drop Site pada 24 Juli.

Setidaknya 195 staf PBB dan 172 tanggungan mereka dibunuh oleh pasukan Israel pada akhir Juni, menurut laporan PBB yang tidak dipublikasikan.

Tanggungan didefinisikan oleh PBB sebagai orang-orang yang termasuk dalam keluarga anggota staf yang secara resmi diakui bergantung secara finansial pada anggota staf tersebut.

Pusat Koordinasi Krisis PBB menemukan bahwa lima anggota Program Pembangunan PBB, empat anggota UNICEF, tiga anggota Program Pangan Dunia (WFP), dua anggota Organisasi Kesehatan Pangan Dunia (WHO) dan 158 anggota UNRWA tewas. . pasukan Israel.

Pada bulan Mei dilaporkan bahwa Israel telah membunuh 188 anggota UNRWA. UNRWA secara teratur menerbitkan laporan situasi yang merinci sasaran Tel Aviv terhadap staf dan fasilitas.

Fasilitas UNRWA telah menjadi lokasi banyak pembantaian oleh pasukan Israel.

Namun, angka-angka ini adalah angka pertama yang menunjukkan sejauh mana Israel telah menargetkan keluarga staf PBB.

Menurut Drop Site, laporan tersebut didistribusikan secara internal awal bulan ini. PBB tidak menanggapi permintaan komentar.

Pada akhir pekan tanggal 21 Juli, konvoi PBB diserang secara intens oleh pasukan Israel meskipun telah ada koordinasi militer sebelumnya.

Serangan udara Israel terhadap sekolah Abu Oreiban yang dikelola UNRWA di kamp Nuseirat di Gaza tengah pada tanggal 14 Juli menewaskan sedikitnya 15 orang, hanya sehari setelah serangan terhadap Al-Mawasi di Gaza selatan yang menewaskan sedikitnya 90 orang dan ratusan lainnya luka-luka. pada 13 Juli.

Tel Aviv menuduh anggota UNRWA terlibat dalam operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober, namun belum memberikan bukti atas klaim tersebut.

Personel UNRWA dilaporkan disiksa di pusat penahanan Israel. Israel mengusulkan rencana untuk membubarkan badan tersebut pada akhir Maret

SUMBER: CRADLE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *