TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atlet asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tampil membanggakan mewakili Provinsi Banten pada Pesta Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara tahun 2024.
Karya-karya ini telah berhasil mengantarkan Provinsi Binh Thuong mencapai cita-cita meraih juara pertama dalam ajang olahraga penting nasional ini.
Atas prestasi tersebut, Pemkot Tangsel akan sangat berterima kasih kepada para atlet. Hal itu diungkapkan Wali Kota Benyamin Davnie didampingi Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan saat menyambut para pelari di Pusat Pemerintahan (Puspemkot) Tangsel.
“Kami akan memberikan bonus, apresiasi dalam bentuk uang yang nanti akan diperhitungkan. Anggaran dalam APBD 2025 mendatang akan kami tetapkan secara bersih. Nanti akan dihitung dan sesuai dengan ketentuan,” ujarnya, Selasa. (24). // 9/2024).
Selain itu, Pak Benyamin menegaskan komitmen Pemkot Tangsel tidak hanya memberikan bonus bagi para atlet. Padahal, Pemkot telah menyiapkan atlet-atlet unggul untuk mengenyam pendidikan tinggi.
“Bagi yang mau kuliah, kita juga akan berikan beasiswa, sampai magister kita berikan beasiswa, kemudian yang lain seperti BPJS untuk pekerja, juga akan kita berikan kepada atlet kita,”
Pak Benyamin mengatakan, prestasi membanggakan ini menjadi semangat bagi Kota Tangsel untuk melakukan pembangunan lebih baik lagi. Termasuk, penyediaan infrastruktur yang memadai.
Informasi yang diterima, banyak cabor yang mendapat medali emas antara lain panahan atas nama Raihanna Zhafira Putri, Sambo atas nama Ghea Cholifah Cantika, kemudian Woodball yang diraih Elva Selviana pada kategori tunggal putri, dan fairway putri. Rombongan atas nama Ika Yulianingsih, Susanti Dwi Umi, Falisha Galiana Noya, dan Elva Selfiana. Berikutnya dari Dinas Olahraga Tarung Derajat, M. Ahsanul Bayan.
Sementara itu, Ketua Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tangsel Hamka Handaru menilai keberhasilan tahun ini luar biasa.
Selain itu, Provinsi Noten juga meraih 22 medali emas, 24 medali perak, dan 33 medali perunggu.
“Naik levelnya dari tahun lalu di Papua. Waktu itu menduduki peringkat 14, kini meningkat menjadi peringkat 10. Kita berhasil dan mencapai tujuan tersebut,” tuturnya.
Ditegaskannya, terus pantau perkembangan atlet Tangerang. Hal ini penting guna mencapai kesuksesan yang lebih tinggi.
“Biasanya juara PON masuk seleksi pelatnas, tapi tidak semua. Jadi bagi yang tidak masuk pasti kita latihan sebanyak-banyaknya, supaya standarnya sama,” ujarnya.