TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden KH Maruf Amin menganugerahi 1.591 Pendonor Darah Sukarela (DDS) dengan Medali Kehormatan Satyalanjan Pelayanan Publik.
Penghargaan ini diberikan kepada para pendonor darah sukarela yang mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali atau lebih selama periode donor darah 2019-2020. dari 26 provinsi.
Jawa Timur menjadi provinsi yang paling banyak, bahkan 100 kali lipat, yakni lebih dari 600 pendonor.
Maruf Amin secara simbolis menyerahkan Lencana Pelayanan Sosial Satyalenjan kepada 26 donatur di Hotel Sahid Jaya Jakarta pada Senin (8/5/2024).
Maruf Amin didampingi Jenderal Jusuf Kalla, Presiden Palang Merah Indonesia (PMI), saat menyerahkan penghargaan tersebut.
Mengingatkan pentingnya darah bagi kelangsungan hidup manusia, Maruf Amin menyebut para pendonor sukarela ini sebagai pahlawan kemanusiaan.
Maruf Amin mengatakan jumlah kantong darah yang tersedia di Indonesia masih jauh dari ideal karena jumlah ideal cadangan kantong darah di Indonesia harus mencapai 7 juta.
Namun saat ini jumlah cadangan kantong darah di PMI hanya 91 ribu saja.
KSAU Tonny Harjono mendonorkan darahnya hingga 100 kali
Kepala Staf Angkatan Udara Republik Indonesia (KSAU), Marsekal Mohamad Tonny Harjono, mendapat penghargaan Satyalanjan atau orang yang sukarela mendonor darah hingga 100 kali.
KSAU mengatakan, setiap unitnya ada kegiatan, selalu diadakan kampanye donor darah, dan sejak itu terus mendonorkan darahnya.
Namun, ia mengatakan pengalaman pribadilah yang memotivasi dirinya untuk mendonorkan darah.
Tonny dari KSAU mengatakan kepada media: “Secara pribadi, saya memiliki masalah saya sendiri. Pada tahun 2014, orang yang saya cintai meninggal karena pertempuran melawan kanker. Dan ada beberapa anemia.”
Ia mengaku kesulitan mencari darah saat itu.
Lalu takdir berkata lain, orang yang dicintainya meninggal.
Sejak itu, saya berjanji bahwa saya bisa mendonorkan darah setiap saat.”
“Darah saya akan saya sumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Tonny dari KSAU.
Dia mengatakan dia tidak ingin orang lain harus mengalami kesulitan menemukan kantor darah.
“Saya tidak mau masyarakat kesulitan minta darah, itu niat saya. Alhamdulillah berhasil 100 kali,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan, angka dan penghargaan bukanlah tujuan utamanya.
“Tetapi saya ingin lebih banyak berbagi darah dengan membantu sesama. Dan yang terpenting adalah tubuh pendonornya sehat,” ujarnya.(*)