Ciptakan Nilai Tambah di Mata Investor, Pemerintah Minta Sektor Swasta Terapkan ESG

Reporter Tribunnews.com Nitis Havaro melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di perusahaan perlu diterapkan, kata Septian Hario Seto, Wakil Kepala Bidang Koordinasi Penanaman Modal dan Pertambangan Kementerian Kelautan dan Investasi (Kemenko Marves).

Seto meyakini dengan penerapan ESG, suatu perusahaan atau bisnis dapat meningkatkan nilainya di mata investor dan masyarakat.

Hal ini disampaikan Seto pada ESG Summit 2024 yang mengusung tema “Indonesia Style ESG” yang merupakan bagian dari acara ESG “Sehati for the World” yang diselenggarakan di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Republik Indonesia. . , ditulis pada Jumat (13/9/2024).

Menurutnya, program yang dijalankan perusahaan harus berkelanjutan dan dampaknya terukur. Misalnya, perusahaan nikel, tembaga, dan boron menggunakan produk yang berbeda untuk kendaraan listrik, bergantung pada cara produksinya.

“Perusahaan-perusahaan mobil listrik, semua jenis baterai, benar-benar memperhatikan produksi dan akses terhadap mineral penting ini, baik diproduksi melalui praktik ESG yang tepat atau tidak,” kata Seto.

Seto menegaskan, ESG merupakan faktor pasar yang penting, apalagi PBB baru saja menerbitkan laporan tentang bagaimana menerapkan atau menerapkan pengelolaan mineral esensial yang baik.

“ESG menentukan kelangsungan hidup atau tidaknya suatu perusahaan. Di Asia, kesadaran masyarakat terhadap produk yang dibuat dengan praktik ESG lebih rendah dibandingkan konsumen di Eropa dan Amerika Serikat. Namun, di Asia, konsumen generasi muda, seperti milenial dan Gen-Z, lebih rendah. juga memiliki kesadaran lingkungan yang kuat,” ujarnya. Seto.

Noor Hasan Murtiaji, Direktur Republik, mengatakan prinsip-prinsip ESG merupakan faktor penting dalam operasional bisnis dan industri saat ini. Tantangan krisis iklim menjadi kenyataan nyata bagi seluruh pelaku usaha di seluruh dunia untuk melakukan bisnis berkelanjutan.

Ia menjelaskan, “FGD memiliki tiga elemen kunci: pentingnya edukasi dan sosialisasi ESG, landasan kebijakan dan dorongan implementasi ESG, serta penyediaan dana berdasarkan situasi aktual di lapangan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *