Paket Bantuan Kemanusiaan dari Masyarakat Indonesia Diterima Pengungsi di Gaza

Paket bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pengungsi di Gaza dari masyarakat Indonesia

Reporter TribuneNews24.com dari sumber berita 

TribuneNews.com, Jakarta – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina masih mengkhawatirkan. Genosida dan serangan militer Israel terus berlanjut di beberapa wilayah Jalur Gaza. 

Di sisi lain, bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah yang terkepung tidak sebanding dengan kebutuhan sehari-hari jutaan warga Palestina yang masih tinggal di kamp pengungsian.

Namun sebagian bantuan yang diterima dari Indonesia berhasil disalurkan kepada pengungsi Gaza.

Organisasi kemanusiaan tersebut dikelola oleh International Humanitarian Network (INH) yang terus menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa pangan dan logistik ke beberapa wilayah di selatan Gaza, antara lain Al Mawasi, Khan Younis, Rafah dan ribuan pengungsi. Sebuah kamp pusat di wilayah timur.

Mohammad Z.M Kaddoura, Manajer Hubungan Internasional INH, mengatakan program bantuan ke Gaza dilakukan secara rutin setiap bulannya dengan berbagai bantuan kemanusiaan, antara lain dukungan logistik seperti sayur mayur, makanan siap saji, air bersih, paket kue, dan perawatan korban luka. Korban agresi dan genosida Israel adalah anak-anak.

“Alhamdulillah, setiap bulannya kami bisa menyalurkan bantuan rutin ke wilayah Gaza yang terkepung. Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang tidak kenal lelah dan lelah membantu warga Palestina,” kata Kaddoura, Jumat (20/9/2021). 2024) ).

Kaddoura, menurut PCBS, situasi di Jalur Gaza sudah beberapa lama rusak parah, terutama di sektor infrastruktur mencapai lebih dari 75 persen, namun semangat perlindungan lahan di Gaza sangat tinggi. Sebanyak 90 persen penduduk Gaza lainnya memilih mengungsi meski tidak ada jaminan keamanan.

Semangat perlindungan dan keengganan meninggalkan Gaza adalah sikap para pekerja kemanusiaan dalam membantu mereka, kesabaran mereka dan berharap bantuan dari Allah subhanahu wa ta’ala, katanya.

Ia menambahkan, para relawannya di Jalur Gaza terus mendirikan dapur komunitas untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi dengan bahan-bahan yang tersedia.

Kekurangan pangan telah menyebabkan peningkatan biaya kebutuhan sehari-hari di Jalur Gaza.

“Jumlah penerima manfaat mencapai 3.000 KK, termasuk kurang lebih 15.000 jiwa di kawasan Khan Younis yang hancur dan menjadi sasaran serangan Israel. Bantuan yang disalurkan berupa 4.545 keranjang sayur mayur dan 400 kg daging,” jelasnya. .

Menurutnya, organisasi kemanusiaan INH akan membuka dompet kemanusiaannya dengan Program Pemulihan Gaza yang akan disalurkan kepada warga Palestina, khususnya di Jalur Gaza yang terkepung.

Memang benar, INH berencana membangun kembali Kota Gaza selama gencatan senjata permanen.

Pada hari ke-347 genosida Israel, kantor pers resmi pemerintah Gaza mengumumkan bahwa lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas di wilayah tersebut sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023, lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *