Laporan reporter Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Perindustrian menyatakan Indonesia mengikuti tren mobil masa depan dengan menyediakan mobil yang tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.
Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi sebesar 31,89 persen pada tahun 2030 dan tujuan penurunan emisi pada tahun 2060.
Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai dukungan kebijakan dan insentif telah diberikan oleh pemerintah.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan Kemenperin mendukung penggunaan berbagai jenis teknologi yang sesuai dengan situasi, perubahan peralatan, dan kemampuan. .
“Dengan menggunakan filosofi teknologi yang tepat, waktu yang tepat, budaya yang tepat, diharapkan semua orang dapat tumbuh bersama tanpa saling membunuh. Dengan demikian, kontribusi mobil terhadap perekonomian nasional dapat tetap terjaga dan berkembang,” kata Putu. pernyataan hukum. , Rabu (28/8/2024).
Kementerian Perindustrian juga mengapresiasi pameran GIIAS 2024 yang menampilkan beragam produk kendaraan listrik, khususnya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Hal ini merupakan bagian penting dalam mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi dan mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor otomotif.
“Upaya ini tidak hanya menunjukkan inovasi dan kemajuan industri, namun juga menunjukkan tanggung jawab bersama untuk menciptakan masa depan yang bersih dan berkelanjutan,” kata Putu.
Putu mengatakan, pemerintah terus mendorong pemanfaatan sumber daya lokal lebih besar sebagai strategi mengurangi ketergantungan impor.
“Dukungan terhadap pemasok dalam negeri tidak hanya akan memperkuat perekonomian lokal, tetapi juga akan meningkatkan kapasitas rantai pasokan, sehingga menciptakan manfaat jangka panjang bagi seluruh sektor,” ujarnya.