Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 163 Kurikulum Merdeka

TRIBUNNEWS.COM – Simak artikel soal dan jawaban kelas bahasa Indonesia berikut ini di halaman 163 Kurikulum Mandiri.

Bab 7 dimulai dari halaman 147-170 dengan tema belajar mencintai bumi.

Tujuan bab ini adalah menyadarkan pembaca akan permasalahan lingkungan hidup melalui teks, gambar, dan diagram yang dapat menjelaskan sebab dan akibat permasalahan lingkungan hidup, memperdalam pemahaman pembaca mengenai cinta dan menjaga lingkungan hidup, serta menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup dalam sebuah upaya. cara yang sederhana, yaitu dengan menulis teks deskriptif. Pertimbangan dan pertimbangan terhadap lingkungan hidup.

Unsur-unsur kebahasaan yang akan dipelajari siswa dalam bab ini adalah merangkum, menulis ringkasan, ide-ide kunci, menulis ekspositori, keterlibatan, melampirkan pesan, dan menulis esai.

Secara keseluruhan, inilah kunci jawaban 5 kelas bahasa Indonesia pada kurikulum mandiri. Kuis Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 163 Membahas bahasa dalam kurikulum mandiri

Identifikasi ide kunci, frasa kunci, dan teks deskriptif.

Setiap paragraf memuat gagasan pokok yang dikemas menjadi kalimat pokok yang terdiri atas kalimat-kalimat penjelas.

Dalam satu paragraf terlihat seperti ini:

Gagasan pokok adalah gagasan pokok atau isi paragraf.

Kalimat kunci adalah kalimat yang mengandung gagasan penting atau pokok.

Kalimat penjelas adalah kalimat yang memperluas penjelasan dan rincian untuk menjelaskan kalimat utama.

Lihat contoh konsep kunci, frase kunci, dan teks deskriptif pada paragraf pertama di bawah. Lihat foto di halaman 163 Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum Mandiri Kelas 5

Apakah kamu mengerti? Selanjutnya, lengkapi paragraf 2-4 pada tabel di atas. Jawaban paragraf 1

Ide pokoknya: Aktivitas manusia menghasilkan sampah.

Teks utama: Aktivitas yang kita lakukan setiap hari dapat menimbulkan pemborosan

Keterangan: Sampah yang dihasilkan biasanya berupa sampah organik, yaitu sampah yang mudah rusak seperti daun-daun kering atau sisa makanan. Sampah lainnya merupakan sampah anorganik yang sulit dicerna. Misalnya plastik, logam, kaca, kertas, dll. Bagian 2

Gagasan pokok: Akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat.

Pernyataan kunci: Pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah.

Penjelasan: Sampah yang dibuang sembarangan akan menumpuk, menimbulkan bau yang tidak sedap, dan menjadi tempat berkembangnya penyakit. Sampah yang dibuang ke sungai dapat mencemari badan air sehingga menyebabkan penyumbatan dan banjir. Penggabungan sampah dapat mencemari udara, menurunkan kualitas lingkungan dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Jika itu terjadi, lingkungan kita akan rusak. Bagian 3

Ide pokoknya: pengelolaan sampah yang benar.

Kata Kunci: Pengelolaan sampah yang baik harus ramah lingkungan, menetapkan prinsip kemandirian untuk produktivitas, dan mengedepankan prinsip 3M.

Deskripsi: 3M adalah singkatan dari Reduction, Recycle, dan Recycle. Pengurangan sampah dapat dicapai dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Anda bisa memilih tas belanja yang bisa dicuci dan digunakan kembali. Mendaur ulang berarti mengubah bentuk dan menggunakannya kembali. Misalnya stoples selai yang tidak bisa dibuang begitu saja, tapi bisa dijadikan tempat pensil atau wadah makanan. Daur ulang sampah dilakukan dengan cara mendaur ulang sampah menjadi bahan baku yang dapat digunakan. Misalnya, Anda bisa membuat tas belanja dengan menjahit kantong sabun cuci yang sudah dicuci dan dibentuk. Bagian 4

Gagasan pokok: Manfaat pengelolaan sampah yang benar.

Kata Kunci: Sampah bisa menjadi berkah jika dikelola dengan bijak.

Deskripsi: Pengelolaan sampah yang baik dan benar akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan menjadikan hidup kita lebih nyaman dan sehat. Kita bisa mewujudkannya dengan berpartisipasi dan berperan aktif.

Sumber: Indonesia: Pertukaran Bersama Kelas V SD yang diterbitkan oleh Pusat Publikasi Badan Standar, Kurikulum, dan Evaluasi Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

*) Penafian:

Jawaban-jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anaknya.

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka. Artinya masih banyak jawaban yang belum dijelaskan di atas.

(Tribunnews.com/Andari Ulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *