Susno Duadji Meradang Disebut Razman Nasution Terlalu Bela Pegi: Dia Enggak Ngerti Polisi

TRIBUNNEWS.COM – Kabareskrim Polri Kombes Susno Duadji tak sependapat dengan pernyataan Pengacara Razman Arif Nasution yang menyebut membela Pegi Setiawan yang dibebaskan Pengadilan Negeri (PN) Bandung sebagai tersangka. pembunuhan mereka oleh Vina dan Eky pada tahun 2016 di Cirebon.

Razman diketahui menyakiti hati Susno Duadji karena menilai Pegi akan lebih melindunginya dibandingkan polisi.

Menurut Razman, seharusnya Susno Duadji membantu Polri menangani kasus Vina, bukan malah memaksa Polri berbenah.

Oleh karena itu, ia menilai Susno Duadji tidak menunjukkan kecintaannya pada Polri pasca kekalahan polisi di Jawa Barat (Jabar) oleh laskar Pegi di sidang pengadilan.

Karena itu, Susno Duadji sangat menilai Razman tidak paham dengan polisi.

“Dia pikir aku tidak suka polisi, dia paling mencintaiku. Dia tidak mengerti polisi, pembunuh!” kata Susno Duadji dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com, Senin (8/7/2024).

Susno Duadji berpesan, jika karyanya baik, maka semuanya akan ditulis sebagai agama.

“Jangan terlalu senang memujimu bahwa itu benar, itu tidak mungkin.

“Dan kalau itu surganya polisi, itu bagus, kamu akan mendapat surga yang terbaik. Kalau kamu dibayar rendah, kamu lelah, kamu tidak punya hari libur, kamu baik-baik saja, itu yang terbaik. surga.” ,” kata Susno Duadji siap membantu polisi di Provinsi Jawa Barat untuk membayar kerugian di Pegi

Soal ganti rugi Pegi karena salah divonis bersalah, Susno Duadji mengatakan, negara dalam hal ini Polda Jabar seharusnya memberikan ganti rugi kepada Pegi, hal-hal nihil.

Pasalnya, pada tahun 1974, kasus Sengko dan Karta tidak mendapat ganti rugi dari polisi setelah keduanya terluka dalam salah penangkapan.

Susno tak mau hal serupa terulang lagi saat ini, sehingga menurutnya Pegi harus disuruh membayar atas penangkapan palsu tersebut.

“Pembayaran itu perlu, kalau negara punya masalah pembayaran, berdasarkan pengalaman (kasus) Sengkon dan Karta, sangat sulit mendapatkan (pembayaran), kami ingin memastikan apakah negara ini benar-benar Pancasila dan mungkin juga tidak. kata Susno seperti dilansir Nusantara TV, Senin (8/7/2024). 

Jika Polda Jabar kesulitan membayar denda, Susno mengaku siap membantu secara pribadi.

Sebab, Susno tak ingin mempermalukan polisi karena hal tersebut.

Susno pun meyakini Polda Jabar bisa mengambil jalan tengah dengan menyelesaikan proses pembayaran secara memuaskan.

“Kalau Pancasila (negara kita) harus dilakukan maka negara harus menanggungnya. Baiknya jalan damai, karena takut malu, saya setuju ini adalah langkah Polri agar Polri bisa menindak mereka yang membayar denda. tapi tidak dalam kondisi untuk dituntut.”

“Nah, bagaimana caramu melakukannya? Mungkin itu pelajaran atau semacamnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Theresia Felisiani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *