TRIBUNNEWS.COM – Warga Israel mendapat ancaman setelah Iran menembak ratusan orang di dalam wilayah Israel pada Selasa (10/1/2024).
Iran dilaporkan telah menembakkan ratusan rudal balistik ke wilayah tengah Israel.
Serangan dimulai sekitar pukul 20:15. waktu setempat (16:45 GMT), setidaknya 400 rudal dilaporkan telah ditembakkan sejauh ini.
Akibat serangan itu, Zionis, para pemukim ilegal, ketakutan.
Seorang warga kedapatan bersembunyi di bunker dan buang air kecil di tasnya saat hidup damai.
Fotografer Palestina Abdelrahman Alkahlou menunjukkan seorang warga Israel basah kuyup.
Dalam caption Instagram story-nya, ia menulis:
“Dalam adegan yang memperlihatkan teror yang dialami warga Israel, seorang warga menghilang karena ketakutan yang luar biasa dan terpaksa mengungsi di bunker”
“Ini jelas menunjukkan bahwa mereka terus-menerus hidup dalam ketakutan terhadap negara yang bukan milik mereka, yang sekali lagi membuktikan bahwa tidak peduli berapa lama pendudukan berlanjut, para pelakunya tidak akan pernah aman.”
Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Islam (IRCG) mengklaim serangan Iran menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniya, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrullah dan ketua IRQ Abbas Nilfaroshan.
Haniya dibunuh di Teheran bulan lalu.
Pada hari Jumat, Nasrullah terbunuh bersama Nilforoshan di Beirut.
ICRC telah memperingatkan bahwa jika Israel membalas serangan rudal tersebut, mereka akan menghadapi serangan yang lebih serius, Anadolu Agency melaporkan.
Diketahui pula, penyerangan tersebut dilakukan dengan dukungan tentara Iran dan Kementerian Pertahanan. tekad Iran
Sementara itu, Nasser Kanani, Menteri Luar Negeri Iran, mengatakan bahwa negaranya telah bekerja keras dan memutuskan menentang Israel berdasarkan Piagam PBB tentang “hak untuk membela diri.” dan melindungi keamanan dan pemerintah.
Dalam siaran pers panjangnya, Rabu (2/10/2024), Kanoni mengatakan tentara Iran bertindak berani terkait penyerangan Israel pada Selasa malam.
“Rezim Zionis dan para pendukungnya harus memastikan bahwa Republik Islam Iran menepati janjinya,” kata Kanani.
“Telah terbukti bahwa tindakan Iran dapat mencapai titik tertentu,” kata Al Jazeera.
Serangan terhadap Israel terjadi setelah Teheran bersumpah untuk membalas pada saat yang dipilih Israel untuk membunuh para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta komandan IRGC di Lebanon.
“Masa depan negara ini dan Asia Barat tidak akan ditentukan oleh penjajah dan pejuang yang tidak punya akal dan pengetahuan, tapi oleh negara-negara yang memiliki tanah dan berakar di negara ini,” kata Kanani.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)