TRIBUNNEWS.COM – Houthi Yaman, atau Ansrallah, sedang membangun rudal hipersonik Palestina 2 yang terakhir.
Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengumumkan bahwa partainya telah mulai menggunakan rudal Palestine-2 dalam fase operasi baru untuk mendukung rakyat Palestina.
Pada Kamis (26 September 2024), Al Houthi mengatakan: “Pada tahap operasi militer ini, akan lebih penting bagi negara kita, karena kemungkinan mengembangkan dan mengoperasikan rudal Palestine-2 dan kemampuan militer lainnya. jangan dengarkan”. katanya. Diambil dari Berita Sputnik.
Menurut al-Houthi, rudal Palestina 2 merupakan sebuah pencapaian besar.
“Digunakan untuk operasi militer Fase 5 untuk mendukung Jalur Gaza.”
Dia mengatakan, minggu ini tentara Yaman melancarkan serangan menggunakan 39 rudal balistik, rudal permukaan-ke-udara, dan drone.
“Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Aden telah menjadi sarang bagi Israel, Amerika Serikat, dan Inggris.”
Palestine 2 pertama kali diungkap oleh Hutu pada Senin (16 September 2024), sehari setelah serangan rudal memasuki wilayah Israel.
Rudal tersebut dikatakan dilengkapi dengan peralatan terbaru untuk melawan sistem pertahanan udara Israel.
Menurut kantor berita Xinhua, gambar-gambar yang dirilis Hutu di masa lalu menunjukkan peluncuran rudal. Ada tulisan “Palestina 2” dan “Hipersonik” dengan huruf merah.
Suku Hutu mengatakan rudal tersebut memiliki jangkauan 2.150 kilometer dan ditenagai oleh bahan bakar.
Rudal tersebut dikatakan mampu mencapai kecepatan Mach 16 atau 16 kali kecepatan suara. Oleh karena itu, setelah kecepatannya dikendalikan, rudal tersebut akan jatuh ke dalam jangkauan hipersonik.
Suku Hutu juga mengatakan rudal tersebut memiliki teknologi siluman dan dapat dipandu. Faktanya, rudal tersebut mampu menembus sistem pertahanan udara terkuat, termasuk Dome Israel.
Jika benar, klaim ini berarti Hutu dapat mencapai terobosan besar dalam teknologi rudal yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut. Yaman memperingatkan akan adanya serangan mendadak terhadap Israel
Menteri Pertahanan Yaman, Mohamed Nasser al-Atafi, mengumumkan bahwa Yaman melancarkan serangan mendadak terhadap tentara musuh.
Al-Atafi mengatakan pihaknya akan terus menyerang tanah Israel dengan berbagai senjata.
“Kami bermaksud melanjutkan serangan besar-besaran terhadap tanah Zionis,” kata al-Atafi pekan lalu.
“Musuh akan segera memikirkan berbagai akibat dari kebodohannya sebelum melancarkan serangan lagi,” ujarnya.
Al-Atafi mengatakan Yaman memantau informasi politik, militer dan geopolitik di Timur Tengah.
Ia menegaskan, tentara Yaman kini siap menghadapi masalah apa pun.
“Yaman siap mengetuk pintu wilayah Jaffa dan Umm al-Rashrash (pelabuhan Eilat) yang diduduki dan dihancurkan oleh Zionis.”
“Kami tidak akan ragu menyerang musuh dengan rudal balistik dan drone. Kami siap menghadapi berbagai jenis.”
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masih banyak kejutan yang menanti Zionis.
“Mereka yang telah mengepung rakyat Yaman selama 10 tahun dan membenci rakyat Yaman, memahami bahwa kesabaran kami telah mencapai batasnya dan itu berdampak buruk bagi mereka.”
Dia menyerukan musuh-musuh Yaman untuk segera meninggalkan Yaman.
“Kami memperingatkan mereka bahwa mereka akan bertanggung jawab atas persiapan pasukan kami,” katanya.
Musuh-musuh Yaman akan terkejut dalam beberapa hari mendatang, menurut Al-Atafi, ketua dewan politik utama Yaman, Mahdi Mohammad Al-Mashat.
Almashat memuji tentara Yaman atas serangan terhadap ibu kota Israel, Tel Aviv.
Dia mengatakan bahwa rudal “Palestina-2” telah berhasil memasuki semua program militer Amerika Serikat, Inggris dan Israel.
“Jika serangan di Gaza terus berlanjut, operasi kami akan terus berlanjut,” katanya.
(Berita Pengadilan/Februari)