Menlu RI: Ada 25 WNI Dievakuasi dari Lebanon, Kini Sudah Tiba di Damaskus Suriah

Laporan reporter Tribunnews.com Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, Batavia – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, proses pelepasan warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon sudah berjalan. Sekitar 25 dari 159 WNI dievakuasi. Proses evakuasi dilakukan melalui jalur darat.

“Iya, ada warga kami yang meninggal dunia. Tentu saja pada saat evakuasi ini, kami sudah memanggil mereka yang ingin keluar,” ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya Batavia Tengah, Kamis, usai kejadian. Upacara MUI (3/ 2024″. Oktober 2018).

“Totalnya 20 sampai 25 kalau tidak salah,” jelasnya.

Berdasarkan laporan yang diterima Retno, WNI tersebut meninggalkan Beirut, Lebanon dan tiba dengan selamat di Damaskus, ibu kota Suriah, antara kedua kota yang berjarak seratus dua puluh kilometer tersebut. Kemudian WNI tersebut melanjutkan perjalanan hingga kembali ke Indonesia.

Jadi masyarakat kali ini berangkat melalui jalur darat dan pagi ini mereka menginformasikan kepada kami bahwa mereka akan datang dengan selamat melalui Suriah dan Damaskus, kemudian kembali ke Indonesia, kata Retno.

Adapun penggunaan wilayah udara dan pesawat udara tergantung negara asalnya. Pasalnya, banyak negara yang terpaksa membuka dan menutup ruangnya karena intensitas perang di Timur Tengah.

Misalnya, negara bagian Yordania membuka wilayah udaranya di Suriah selatan dan menutupnya kembali dalam beberapa hari. Perwakilan Retno Retno mengatakan, situasi di Timur Tengah saat ini sangat dinamis karena ketegangan yang memanas tidak hanya meluas ke Jalur Gaza, tetapi juga ke wilayah Timur Tengah lainnya.

“Kemudian pada dasarnya kita akan melihat peluang terakhir untuk menyelesaikan penerbangan karena wilayah udara banyak negara di negara tersebut sedang buka dan tutup. Tentu saja kami akan melakukannya lebih cepat dan lebih baik.” .

Untuk laporan mandiri kedua, terdapat 159 WNI yang tinggal di Lebanon. Sebagian besar warga negara Indonesia adalah pelajar.

Jumlah tersebut adalah warga sipil Indonesia, tidak termasuk staf KBRI dan personel TNI yang bertugas di UNIFIL, pasukan sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. 

Sebelumnya, WNI yang tinggal di Lebanon memilih menetap karena alasan pribadi. Misalnya, mereka sudah menikah dan berkeluarga dengan warga negara Lebanon. Namun setelah Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beirut melakukan pertemuan dan menjelaskan proses evakuasi, dikabarkan banyak warga Indonesia yang berubah pikiran dan ingin keluar. 

Situasi tampaknya sedang memanas antara Israel dan Lebanon saat ini. Di kedua wilayah tersebut saling serang. Israel telah melakukan serangkaian serangan udara yang menargetkan ratusan Hizbullah di wilayah Lebanon. 

Pasukan Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 1.300 situs yang dikuasai kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran. Ilando Libanus menjawab pemicunya. 

Dari konflik tersebut, hingga Selasa (24/9/2024), otoritas Lebanon mencatat 558 orang tewas, termasuk 50 anak-anak, akibat pemboman Israel.

Sekolah dan universitas di beberapa wilayah Lebanon kini ditutup sementara. Pemerintah Lebanon juga menyiapkan tempat penampungan bagi mereka yang mengungsi ke selatan.

Beberapa serangan melanda daerah pemukiman di kota-kota selatan dan Lembah Bekaa timur. 

Serangan itu terjadi di satu wilayah hingga Byblos di Lebanon tengah, utara Beirut dan lebih dari 129 kilometer (80 mil) dari perbatasan.

Tentara Israel memperingatkan warga Lebanon untuk menjauh dari wilayah yang digunakan Hizbullah.

Pemerintah Israel juga menyatakan niatnya untuk melawan Hizbullah agar sekitar 6.000 warga Israel dapat kembali ke negaranya dari perbatasan wilayah perbatasan.

Selama hampir setahun, Hizbullah hampir setiap hari terlibat pertempuran dengan pasukan Israel di sekitar perbatasan Lebanon-Israel untuk membantu warga Palestina di Jalur Gaza. Baru-baru ini, Israel bertemu dengan Iran. Kedua negara saling menyerang. Iran dikenal sebagai pendukung Hizbullah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *