Tentara Wanita Israel Tewas dalam Penembakan di Beersheba, 11 Lainnya Terluka

TRIBUNNEWS.COM – Hari ini Minggu (10/6/2024) di kota Beersheba, Israel, seorang tentara wanita Israel tewas akibat penembakan.

Radio Tentara Israel mengatakan agen tersebut berhasil menikam tentara wanita tersebut dan mengambil senjatanya.

Selain itu, 9 orang lainnya terluka dalam penyerangan tersebut dan aktivis tersebut tewas ditembak.

Magen David Adom (MDA), media nasional Israel, bencana, ambulans dan layanan darah darurat, mengatakan paramedisnya merawat sembilan orang dengan berbagai luka.

MDA hari ini mengatakan, “Kondisi satu orang ringan hingga berat, 4 orang kondisi ringan dan 3 orang luka ringan.”

“Dia dibawa ke Soroka Medical Center di Beersheba,” ujarnya seperti dilansir Jerusalem Post.

Menurut laporan MDA, semua korban luka dan tewas tertembak.

Lima orang lainnya dalam kelompok yang terkena pecahan atau pecahan kaca dalam kondisi baik setelah mendapat perawatan medis.

“Tiga orang lainnya dirawat karena depresi akut,” tambah MDA.

Menurut kantor Reuters, Israel saat ini mengerahkan pasukan keamanan dan media di wilayah tersebut.

Operasi serangan di Israel meningkat dan serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon semakin meningkat.

Sebelumnya pada Selasa malam (1/10/2024) di Tel Aviv, 7 orang tewas akibat serangan bersenjata.

Dua pria bersenjata yang menembaki pasukan keamanan Israel dan pejalan kaki bersenjata tewas.

Selain itu, akibat penembakan pada Selasa malam itu, 16 orang lainnya juga mengalami luka-luka. Jumlah korban tewas dan luka di Jalur Gaza

Kini Israel masih melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza dan sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (4/10/2024) jumlah korban jiwa warga Palestina mencapai 41 ribu 802 orang dan 96 ribu 844 orang luka-luka. Dan 1.147 kematian di Israel, menurut Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10/2023) melancarkan operasi Banjir Al-Aqsa untuk menghadapi pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, 101 sandera masih hidup atau mati di Jalur Gaza dan masih berada di tangan Hamas.

(Tribunnews.com/Unita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait perang antara Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *