TRIBUNNEWS.COM – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengkritik Barat atas perang di Jalur Gaza.
Masoud Pezeshkian mengatakan Israel melakukan pembantaian selama perang di Gaza.
Menurutnya, Israel juga menggunakan senjata Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk melakukan perang tersebut.
“Entitas Israel melakukan pembantaian terhadap perempuan, anak-anak, remaja dan orang tua.”
“Mereka mengebom rumah sakit dan sekolah,” kata Pezeshkian, Rabu (9/11/2024), dilansir Arab News.
“Semua kejahatan ini dilakukan dengan amunisi dan bom Eropa dan Amerika,” tambahnya. Barat berada di bawah tekanan
Sementara itu, pemerintah negara-negara Barat berada di bawah tekanan untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel karena cara negara tersebut melancarkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Israel adalah eksportir senjata utama, namun tentaranya sangat bergantung pada pesawat impor, bom berpemandu, dan rudal untuk melakukan apa yang digambarkan para ahli sebagai salah satu kampanye udara paling intens dan destruktif dalam sejarah baru-baru ini.
Dikutip BBC, kelompok kampanye dan beberapa politisi sekutu Barat Israel mengatakan ekspor senjata harus dihentikan.
Sebab, menurut mereka, Israel belum berbuat cukup untuk melindungi kehidupan warga sipil dan memastikan bantuan kemanusiaan yang cukup menjangkau mereka.
Inggris mengatakan pihaknya menangguhkan sekitar 30 izin ekspor peralatan militer ke Israel untuk digunakan dalam operasi militer di Gaza, menyusul peninjauan kepatuhan Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Ekspor senjata Inggris ke Israel relatif kecil dibandingkan total ekspor Israel.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keputusan Inggris sebagai tindakan yang “memalukan”.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar ke Israel, yang membantunya membangun salah satu pasukan berteknologi paling maju di dunia.
Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), AS menyumbang 69 persen impor senjata konvensional utama Israel antara tahun 2019 dan 2023.
AS memberi Israel bantuan militer tahunan senilai $3,8 miliar berdasarkan perjanjian 10 tahun yang dirancang untuk memungkinkan sekutunya mempertahankan apa yang mereka sebut sebagai “keuntungan militer kualitatif” dibandingkan negara-negara tetangga. Update perang Israel-Hamas
Al Jazeera melaporkan bahwa tentara Israel mengebom sekolah al-Jaouni yang dioperasikan PBB di Gaza tengah, menewaskan 18 orang.
Saksi mata mengatakan “perempuan dan anak-anak tercabik-cabik” dalam serangan itu. Warga Palestina berdiri di halaman sekolah Al-Jawni (Jaouni) setelah serangan udara Israel menghantam sekolah di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 11 September 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (AFP/EYAD BABA)
Enam korban adalah pegawai UNRWA, termasuk manajer tempat penampungan.
Badan tersebut mengatakan jumlah korban tewas adalah yang tertinggi bagi personelnya dalam satu insiden dalam perang yang berlangsung selama 11 bulan tersebut.
UNRWA menambahkan bahwa sekolah al-Jaouni telah diserang lima kali sejak dimulainya perang Israel di Gaza dan sekolah tersebut adalah rumah bagi 12.000 pengungsi Palestina.
Israel mengatakan pihaknya menargetkan pusat komando Hamas, namun tanpa memberikan bukti.
Serangan Israel berlanjut di tempat lain di wilayah Palestina, dengan setidaknya empat orang tewas di Kota Gaza dan dua orang tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki.
Para perunding Hamas bertemu dengan mediator dan menegaskan kembali kesiapan kelompok tersebut untuk menerapkan gencatan senjata “segera” dengan Israel di Gaza, berdasarkan dokumen yang sebelumnya diusulkan oleh AS dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB, tanpa syarat baru apa pun.
Presiden AS Joe Biden telah menyatakan kemarahannya atas pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi di Tepi Barat yang diduduki dan menuntut pertanggungjawaban penuh.
Keluarganya mengkritik pemimpin AS tersebut karena tidak menghubungi mereka dan menegaskan kembali tuntutan mereka untuk penyelidikan independen.
Sedikitnya 41.084 orang tewas dan 95.029 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Di Israel, jumlah korban tewas akibat serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober sedikitnya 1.139 orang, sementara lebih dari 200 orang ditangkap.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina x Israel