Pasha Chrisye Sempat Terbebani dengan Nama Besar Mendiang Sang Ayah

Laporan jurnalis Tribunnews.com Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasha Chrissy merasa dihantui dengan nama besar mendiang ayahnya, Chrissy.

Menurut Pasha, beban tersebut sangat terasa di awal karir bermusiknya.

Sebenarnya saya kaget sekali awalnya, saya mulai bermusik tahun 2002, awalnya berat sekali. Ada kritik dan itu membuat saya sangat marah, kata Pasha Chrissy saat ditemui di kawasan Senayan Tengah. Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Kritik ini sangat mengganggunya ketika ia mulai membuat musik, namun seiring berjalannya waktu ia mulai mengubah sikapnya.

“Ada kritik dan itu sungguh menjengkelkan, menjengkelkan. Kalau sekarang tidak dipikirkan, biarkan saja mengalir,” kata Pasha.

Namun Pasha saat ini berusaha untuk tidak menanggapi kritikan netizen.

“Dulu aku mikir, sekarang nggak mikir lagi, aku hanya berusaha semaksimal mungkin dan aku bersyukur, itu sebuah keistimewaan yang Tuhan berikan padaku,” imbuhnya.

Pasha kini lebih fokus pada dirinya sendiri dan tidak terlalu memikirkan penilaian orang lain.

“Apapun yang mau dikatakan orang, orang akan menilai dengan cara tertentu, saya sudah tahu di mana orang yang menilai, jadi saya tidak menjawab,” jelas Pasha.

Meski tak ingin mengikuti jejak sang ayah, Pasha kini berusaha keluar dari latar belakang nama Chrissy dan memulai karir menyanyi. Kunci Gitar Chrissy (screenshot dari Kompas TV)

“Saya yang sekarang bukanlah saya yang dulu. Karena berat, terlalu besar,” ujarnya.

“Sulit untuk tetap berkarya dan memiliki ayah dengan nama besar yang selalu ada dalam bayang-bayang,” lanjut Pasha.

Meski merasakan tekanan dari bayangan ayahnya, Pasha merasakan kemajuan dalam dirinya seiring berjalannya waktu.

“Tapi sekarang aku jauh lebih dalam proses, aku lebih berkembang, aku juga sudah berkembang secara musikal, jadi aku tidak memikirkannya lagi.”

Ia juga membagikan momen-momen penting dalam hidupnya yang memengaruhi lintasan musiknya. Pasalnya Pasha merasa momen ini merupakan titik balik spiritual baginya.

“Takutnya nggak bisa meneladani bapak, susah banget, lalu ada momen di dunia musik baru tahun 2020-2021, ibu saya meninggal saat pandemi,” jelas Pasha.

“Kalau secara mental aku tahu itu yang namanya kebangkitan, maka aku putuskan untuk bermusik, padahal umurku sudah di atas 0,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *