TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat sekaligus pendiri Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) Adrianus Satrio Adi Nugroho angkat bicara soal visi penataan transportasi kota ala Tri Adhianto, calon Wali Kota Bekas 2024-2029.
“Menciptakan transportasi yang terjangkau, nyaman, aman, dan mudah diakses di wilayah metropolitan memerlukan visi yang baik. Bukan hanya baik, tapi harus rasional, karena selain kebiasaan banyak masyarakat, ada faktor infrastruktur yang menjadi poin penting, dan Saya melihatnya di program Tri Adhianto,” kata Adrianos kepada wartawan, Sabtu (5/10/2024).
Menurutnya, visi Tri Adhianto sangat rasional untuk menghubungkan Kota Bekasi dan Jakarta. Bisquita Trans Becas. (Tangkapan layar dari akun Instagram @budikaryas)
Adrianus yang juga menjabat Sekretaris DTKJ Dewan Transportasi Jakarta (DTKJ) periode 2023-2026 mengapresiasi karakteristik Kota Bekasi yang merupakan wilayah metropolitan tidak jauh berbeda dengan transportasi di Jakarta.
“Karakteristik Kota Bekasi tidak jauh berbeda dengan Jakarta, sehingga program konektivitas transportasi hulu-hilir sangat rasional untuk dilaksanakan dan dilaksanakan, serta memberikan solusi terhadap dampak transformasi tersebut,” imbuhnya.
Tri Adhianto saat berakting. Walikota Bekas memenuhi 1 dari 5 rencana koridor bus Transpatriot.
Mas Tree dikabarkan berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan koridor bus TransPatriot, termasuk sistem angkutan umum yang akan menggunakan TransPatriot dan Bisquita sebagai pengemudi.
“Bus kami merupakan bagian dari upaya kami untuk menyediakan transportasi modern yang mudah, murah, nyaman, aman, terjangkau dan mudah diakses di jantung kota Bekas. Kami telah mengembangkan program untuk melanjutkan hal ini, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan transportasi, termasuk mereka yang terkena dampak. .dukungan angkutan umum, bahwa pengunjung akan kami dukung baik itu bus kami maupun MRT dan LRT,” kata Tri Adhianto.
Sebelumnya, banyak pengemudi angkutan umum di Kota Bekas yang memprotes keberadaan layanan bus Kita gratis di Koridor 1 Vida-Sumarecon.
Mereka menuntut keadilan pemberian subsidi layanan angkutan umum terkait pengoperasian Bus Kita yang memberikan layanan gratis kepada penumpang sejak Maret lalu.
Keadaan ini membuat penumpang lebih memilih Bus Kita dibandingkan angkutan umum, sehingga berdampak besar terhadap pendapatan pengemudi angkutan umum. (*)