TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan operator jalan tol terus berupaya memaksimalkan penggunaan aset propertinya untuk menggairahkan pendapatan baru bagi perseroan.
Strategi terbaru yang diterapkan adalah memaksimalkan pengelolaan lahan di kawasan stasiun light rail kawasan kantor pusat perusahaan di kawasan Taman Mini Jakarta Timur untuk pembangunan kawasan rumah sakit.
Strategi yang dilakukan Jasa Marga adalah dengan menggandeng pihak ketiga yaitu Brawijaya Healthcare dengan nama RS Brawijaya dan akan mengadopsi konsep Transit Oriented Development (TOD).
Konsep ini akan menjadikannya rumah sakit pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan pusat transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan kawasan pemukiman perkotaan. ,
Kemitraan bisnis ini mengusung konsep pelayanan kesehatan terpadu dan diharapkan dapat menjadi alternatif kemudahan akses pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan sistem transportasi dan fasilitas lainnya seperti retail, residensial, dan ruang publik.
Rumah sakit ini sendiri akan dibangun secara strategis di kawasan stasiun LRT TMII Jabodetabek dan akan terhubung langsung dengan sistem transportasi umum seperti LRT, bus, dan moda transportasi lainnya.
Oleh karena itu, rumah sakit ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis berkualitas tanpa harus menghadapi kemacetan lalu lintas.
“Kami percaya bahwa konsep pembangunan yang berorientasi transportasi adalah masa depan layanan kesehatan perkotaan. Dengan membuat rumah sakit mudah diakses dari semua titik transportasi umum, kami berharap dapat memberikan layanan yang nyaman dan efisien kepada pasien serta karyawan tenaga kesehatan yang bekerja.” Di Sini.” kata Presiden Brawijaya Healthcare Amira Ganis melalui keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 28 September 2024.
Fasilitas rumah sakit akan mencakup berbagai layanan medis, termasuk rawat jalan, rawat inap, layanan bedah, dan layanan darurat 24 jam.
Layanan tambahannya meliputi pusat trauma, penyakit degeneratif, klinik pradialisis, pusat kardiovaskular, pusat kesehatan wanita dan anak, termasuk klinik kesehatan payudara wanita, dan layanan bedah invasif minimal (MIS) prioritas.
Amira mengatakan, rumah sakit ini juga dilengkapi dengan teknologi kedokteran terkini dan mengadopsi desain ramah lingkungan yang menganut prinsip TOD dengan mengutamakan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Rumah sakit ini rencananya akan beroperasi dan diresmikan pada awal tahun 2025.