Inggris mendesak warganya di Lebanon untuk meninggalkan negaranya karena situasinya bisa memburuk dengan cepat
TRIBUNNEWS.COM- Inggris mendesak warganya di Lebanon untuk pergi karena ‘pusat tersebut akan cepat merosot’
Menteri Luar Negeri Inggris pada hari Kamis menyatakan keprihatinan mendalam mengenai meningkatnya ketegangan di Lebanon dan mendesak warga Inggris untuk meninggalkan negara tersebut sementara peluang perdagangan masih ada, Anadolu Agency melaporkan.
David Lamy, dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Lebanon, Najib Mikati, menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan dan kasus perdata di Lebanon.
Menlu mengatakan perlunya merundingkan solusi untuk memulihkan stabilitas dan keamanan di garis biru.
Lamy juga mendesak warga Inggris untuk meninggalkan Lebanon, dengan alasan meningkatnya ketegangan di negara tersebut.
Pesan saya kepada warga Inggris di Lebanon adalah untuk pergi selagi peluang bisnis masih ada. Ketegangan meningkat dan situasi bisa memburuk dengan cepat,” tulisnya di 10
Sebelumnya pada hari Selasa, ribuan bangunan meledak di Beirut dan wilayah lain Lebanon, menewaskan 12 orang dan melukai 2.323 orang. Gelombang kedua ledakan mesin pada hari Rabu menewaskan 25 orang dan melukai 608 lainnya.
Belum ada tanggapan terhadap ledakan Israel, yang telah terjadi antara Israel dan Hizbullah selama perang lintas batas, sejak dimulainya serangan Israel yang mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.300 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, setelah itu salib. -serangan perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Sumber: MONITOR TIMUR TENGAH