Wall Street Bergerak ke Zona Hijau, Saham Tesla dan Nike Melorot

 

Laporan reporter Tribunnews.com Namira Yunia

 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Saham Amerika Serikat (AS) dibuka hijau di Wall Street, menguat tipis pada perdagangan Rabu (10/02/2024).

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 39,55 poin atau 0,09 persen, menurut APnews. menjadi 42.196,52 poin. Kemudian, S&P 500 (.SPX) naik 0,79 poin atau 0,01 persen menjadi 5.709,54.

Setelahnya, Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 14,76 poin atau 0,08 persen. hingga 17.925,12 poin.

Tindakan positif juga terlihat pada Nvidia (NVDA.O), yang naik 1,6 persen, mengangkat indeks teknologi S&P 500 (.SPLRCT) ke zona hijau.

Saham Tesla (TSLA.O) turun 3,5 persen setelah pembuat mobil listrik itu mengumumkan peluncuran kendaraan generasi ketiganya.

Saham Nike turun 6,8 persen. setelah perusahaan merilis perkiraan keuangan setahun penuh sebelum pergantian CEO.

Sebelum mencatatkan kenaikan, sebagian besar saham Wall Street membukukan laporan merah pada awal pekan lalu, anjlok tajam akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Ketegangan politik terjadi ketika Iran menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke pangkalan militer Israel pada Selasa malam. Dengan demikian, serangan balasan Iran terbesar kedua.

Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengatakan penembakan itu merupakan respons terhadap serangan Israel pekan lalu yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada akhir Juli.

Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menyerang Iran. Akibat ketegangan ini, investor bereaksi negatif terhadap perubahan pasar saham.

Namun pasar kembali menguat setelah data pemerintah AS pada Rabu pagi menunjukkan lapangan kerja sektor swasta di AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan September.

“Kami memiliki laporan pekerjaan pada hari Jumat dan musim penggajian akan dimulai akhir pekan depan,” kata Michael O’Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Stamford, Connecticut, menurut Reuters.

“Kami mendekati titik tertinggi sepanjang masa dan kami tahu The Fed ramah terhadap hal tersebut. Investor ingin mendengar tanggapan positif dari perusahaan sebelum saham naik ke titik tertinggi baru.”

“Orang-orang ini sangat pesimistis terhadap The Fed dan hanya menunggu alasan lain untuk menaikkan suku bunga,” tambahnya.

Pemulihan ekonomi AS mendorong Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk menegaskan kembali pandangannya bahwa suku bunga mungkin diturunkan pada pertemuan berikutnya.

Investor melihat pernyataan Powell sebagai tanda harapan bahwa The Fed akan terus menurunkan suku bunga hingga akhir tahun depan.

Sejalan dengan perkiraan investor pasar global, CEO Bowersock Capital Partners Emily Bowersock Hill memperkirakan pasar akan tetap kuat hingga akhir tahun, didukung oleh keuangan perusahaan yang terus kuat.

Sebelumnya, angka yang lebih tinggi dari perkiraan merugikan pasar saham dan meningkatkan kekhawatiran inflasi.

Namun untuk saat ini, angka-angka tersebut dapat dijadikan indikator bahwa resesi tidak akan terlalu menyakitkan. Suku bunga dan kekuatan perekonomian seringkali menjadi dua faktor utama yang menentukan harga saham.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *