Polisi Nyatakan 7 Remaja yang Tewas Mengapung di Kali Bekasi Akibat Tenggelam

Hal itu diungkapkan Jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tujuh remaja tewas tenggelam di Kali Bekasi, demikian kesimpulan Tim Reserse Polres Metro Kota Bekasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Reserse Kriminal Metro Bekasi Kota Kompol Addie Joyce Oroh dalam jumpa pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (4/10/2024).

Setelah serangkaian penyelidikan dan penyidikan, Kompol Adi mengatakan ketujuh pemuda yang digerebek kelompok perintis itu dibuang ke sungai saat sedang berkumpul di asrama.

“Dari hasil tujuh jenazah, temuan luar, visum, dan toksikologi dapat disimpulkan meninggal karena sesak napas,” ujarnya.

Fakta lainnya, tujuh korban dan puluhan anak muda berkumpul untuk merayakan ulang tahun kelompok gangster “Zigunir All Stars”.

Ia mengatakan, pesta ulang tahun tersebut merupakan simbol perjuangan mereka.

“Para gangster berkumpul untuk merayakan ulang tahun geng Ziguneer All Stars,” jelas Komisaris Polisi Audie.

Kronologi kejadian

Sebelumnya diberitakan, jenazah 7 remaja yang terapung di Sungai Pegasi telah teridentifikasi.

Kepala RSUD Payangara Brigjen Prima Heru Ulijardono Bustox Polri mengatakan, dua jenazah yakni Mohamed Riski (19) dan Ahmad Dawi (16) sudah berhasil diidentifikasi.

Menurut dia, ditemukan kecocokan antara data pre-mortem dan visum kedua jenazah

Kedua jenazah tersebut diidentifikasi berdasarkan data gigi, sidik jari, informasi medis, dan karakteristik barang yang mereka kenakan. 

 

Jenazah pertama yang teridentifikasi bernama PM 008/IX/2024 sesuai Nomor AM 001, Muhammad Risky, Laki-Laki (19), Desa Bojong Menteng, RT 01, RW 01, Bojong Menteng Desa Rawa Lumbu, Kabupaten Bekasi, Gramat. kata RS Polri Jathi, Selasa (24/9).

Kedua, lanjutnya, Badan Nomor PM 0048/IX/2024, dicocokkan dengan Informasi AM No.002, Ahmad Dawi, Laki-laki (16), Alamat Bantar Gebang Utara, RT 02, Rw 04, Kel. Bunter Kebang, Kota Pegasi berdasarkan informasi gigi, sidik jari, kesehatan dan properti.

Karotokbol Pustokus Polri Brigjen Neoman Eddy Poornama Vairavan mengatakan, identitas lima jenazah selanjutnya telah ditetapkan.

Proses identifikasi melalui proses pre-mortem, post-mortem dan rekonsiliasi. 

“Hari ini tanggal 26 September 2024 pukul 15.00 WIB tim gabungan berhasil mengidentifikasi lima jenazah, satu jenazah bernomor 004 sesuai nomor referensi AN PM/0047 (verifikasi). Diketahui bernama Muhammad Farhan, 20 tahun. , alamat RT01/ RW02, “Mustika Jaya Kabupaten Bekasi, berdasarkan DNA, sidik jari, data gigi, sisi (verifikasi) dan properti,” kata Neoman.

Kedua bangkai PM/0043 tersebut dicocokkan berdasarkan DNA, data gigi, gambaran klinis dan ciri-ciri Risky Ramadhan laki-laki berusia 15 tahun beralamat Chiketing Udik RT02/RW07, Kecamatan Bandar Kebang, Bekasi dan 003.

Ketiga jenazah bernomor PM/0044 007 telah diidentifikasi sebagai Ridho Dharmavan laki-laki berusia 15 tahun berdasarkan DNA, data gigi, ciri-ciri medis dan properti.

Data fisik PM 0046 sesuai dengan nomor 005. Berdasarkan DNA, data gigi, ciri klinis dan aset, Reski TV Kahyo, laki-laki 16 tahun, alamat Ciketing Selatan RT003 RW07 Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Lima jenazah PM0049 match 006 teridentifikasi berdasarkan DNA, data gigi, ciri kesehatan dan aset sebagai Wino Satriani, laki-laki 15 tahun, Kampung Kelapa Tua RT008, RW09 Peturenan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Semua jenazah yang ditemukan dengan cara ini telah diidentifikasi,” kata Neumann.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *