Dilansir jurnalis Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang yang menggunakan istilah serangan jantung dan henti jantung secara bergantian, namun kedua kondisi tersebut tidak sama.
Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak menerima aliran darah yang cukup.
Henti jantung terjadi ketika Anda tiba-tiba pingsan dan kehilangan kesadaran karena jantung berhenti berdetak dan tidak dapat memompa darah untuk menyuplai oksigen ke seluruh organ di tubuh Anda.
Dalam banyak kasus, serangan jantung dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Laporan Kesehatan, Kamis (10 Maret 2024), baik serangan jantung maupun serangan jantung berakibat fatal. Meskipun kedua kondisi tersebut saling berkaitan dan memiliki gejala serupa, terdapat beberapa perbedaan penting.
Serangan jantung dan serangan jantung adalah kondisi serius yang mempengaruhi jantung dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Namun, keduanya berbeda dalam penyebab, pengobatan, dan hasil keseluruhan. Gejala serangan jantung versus serangan jantung
Henti jantung dan serangan jantung sama-sama mempengaruhi jantung, namun masing-masing kondisi memiliki gejala yang berbeda.
Serangan jantung seringkali dapat menyebabkan serangan jantung, jadi penting untuk mengenali gejala serangan jantung dan segera mencari pertolongan medis.
Berikut adalah rincian bagaimana gejala-gejala tersebut dapat dibandingkan dan dibedakan:
Gejala serangan jantung
Satu. Nyeri dada menyebar ke rahang, leher, atau lengan. Kesulitan bernapas c. Lelah. Gangguan. Jantung berdebar kencang. Mual
Gejala serangan jantung
Satu. Tiba-tiba pingsan. Penurunan kesadaran c. Ketidakmampuan untuk bernapas. Tidak ada detak jantung yang terdeteksi. Nyeri dada atau kesulitan bernapas sebelum pingsan. Pusing sebelum pingsan Kondisi tertentu dapat menyebabkan serangan jantung dan henti jantung.
Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak menerima aliran darah yang cukup.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang membawa darah, oksigen dan nutrisi ke otot jantung.
Otot jantung bekerja terus menerus, biasanya berdetak 60 hingga 100 kali per menit.
Oleh karena itu, diperlukan suplai darah yang konstan agar dapat berfungsi normal.
Penyebab utama serangan jantung adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak kolesterol di arteri koroner.
Plak ini bisa pecah, membentuk bekuan darah yang sebagian atau seluruhnya menghalangi aliran darah ke jantung.
Di sisi lain, beberapa kondisi bisa menyebabkan serangan jantung.
Serangan jantung adalah salah satu alasan utama seseorang mengalami serangan jantung.
(*)